Ketum Kadin dan Menteri Arab Saudi Bahas Potensi Investasi dan Perdagangan, Fokus Industri Halal hingga Hilirisasi

Ketum Kadin dan Menteri Arab Saudi Bahas Potensi Investasi dan Perdagangan, Fokus Industri Halal hingga Hilirisasi

Ekonomi | okezone | Kamis, 17 April 2025 - 18:50
share

JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Novyan Bakrie bertemu dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Bin Ibrahim Al-Khorayef. 

Diskusi yang melibatkan berbagai "kapten industri" dari sektor otomotif, pertambangan, pangan, petrokimia, dan lainnya ini membahas potensi peningkatan kerjasama perdagangan dan investasi antara kedua negara.

1. Kerjasama RI-Arab

Anindya menyoroti konektivitas yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi, terutama didorong oleh tingginya jumlah warga Indonesia yang melakukan umroh dan haji setiap tahunnya, serta meningkatnya kunjungan warga Saudi ke Indonesia. 

"Jadi pertama-tama, tadi bagus sekali teman-teman disini mewakilkan Bilateral Saudi, dan juga teman-teman banyak sekali tadi hadir dari berbagai macam. Saya bilangnya Captain of the Industry. Dari semuanya, ada auto, ada mining, ada food, ada petrochemical, dan lain-lain lah," ujar Anindya saat ditemui di St. Regis Jakarta, Kamis (17/4/2025).

2. Ekspor Arab ke RI

Lebih lanjut, Anindya memaparkan data perdagangan saat ini di mana ekspor Saudi ke Indonesia mencapai USD4 miliar, sementara ekspor Indonesia ke Saudi sebesar USD3 miliar. Namun, fokus diskusi tidak hanya pada menyeimbangkan neraca perdagangan, tetapi juga mengembangkan potensi yang lebih besar. 

"Nah, tapi kuncinya bukan saja untuk menyeimbangkan, tapi bagaimana mengembangkan lebih banyak lagi. Nah, tadi yang datang itu adalah Menteri Mining dan Industri. Jadi, artinya ini mirip sekali dengan pemerintahan kita, di mana ada Menteri Investasi dan Hilirisasi, kurang lebih gitu lah," jelasnya.

Salah satu poin utama yang dibahas adalah potensi industrialisasi bersama. Anindya mencontohkan gagasan mengenai kerjasama di sektor pertambangan, di mana sebagian proses dapat dilakukan di Indonesia dan sebagian lagi di Saudi, dengan harapan dapat membuka akses pasar yang lebih luas di Amerika dan Eropa. 

 

3. Pemanfaatan AI

Selain itu, diskusi juga menyentuh sektor teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan (AI), di mana Saudi memiliki investasi signifikan di bidang intellectual property untuk game dan olahraga.

Namun, Anindya menekankan bahwa industri halal menjadi fokus utama dalam diskusi tersebut. 

"Itu di garis bawah, karena industri halal ini, tentunya kedua negara ini bisa menjadi pangsa pasar dan bisa menjadi yang satu produsen ekspor ke ASEAN. Mereka bisa ekspor tentunya ke Eropa dan tempat-tempat lain di barang. Walaupun juga di Central Asia misalnya, kan banyak sekali yang mengedepankan produk halal," ungkapnya.

Anindya juga menyampaikan kemungkinan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi dalam waktu dekat, yang diyakini akan meningkatkan kesadaran dan kerjasama yang lebih erat antara kedua negara. Pertemuan dengan Kadin Saudi juga dinilai positif dan agresif dalam memahami potensi Indonesia.

"Sudah waktunya lah. Tadi juga ketemu dengan Kadin-nya Saudi, juga cukup agresif, sangat mengetahui Indonesia. Mudah-mudahanlah, kita di Kadin ini kan tugas kita ini sebenarnya gampang-gampang susah. Maksudnya kita fokus untuk membuka trade lebih banyak lagi ke tempat-tempat yang trade-nya bisa dikembangkan, dan sebaliknya juga untuk membantu investasi, both sides, dan Saudi tentunya dengan kekayaannya, mempunyai kemampuan untuk melakukan financing buat kita," pungkas Anindya.

Topik Menarik