Harga Emas Tembus Rekor USD3.300, Investor Cari Aman di Tengah Perang Dagang

Harga Emas Tembus Rekor USD3.300, Investor Cari Aman di Tengah Perang Dagang

Ekonomi | idxchannel | Kamis, 17 April 2025 - 07:30
share

IDXChannel - Harga emas memperpanjang reli rekornya pada Rabu (16/4/2025), menembus level USD3.300 per troy ons, seiring pelemahan dolar dan meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan China yang mendorong investor beralih ke aset lindung nilai.

Harga emas di pasar spot (XAU/USD) ditutup melesat 3,51 persen ke posisi USD3.343,10 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi di USD3.343,20.

“Emas masih mendapat dukungan kuat dari pelemahan dolar secara luas, ketidakpastian seputar kebijakan tarif, serta kekhawatiran akan resesi global,” kata Analis Riset Senior FXTM Lukman Otunuga.

“Setelah melewati USD3.300, harga emas memasuki area psikologis. Kenaikan bisa berlanjut ke USD3.400, USD3.500, dan lebih tinggi lagi. Namun aksi ambil untung atau kabar positif terkait hubungan dagang AS-China bisa memicu aksi jual.”

Presiden AS Donald Trump pada Selasa memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan pengenaan tarif terhadap seluruh impor mineral kritis, sebagai langkah lanjutan dalam konflik dagang global dan upaya untuk menekan China.

Memanasnya tensi antara dua ekonomi terbesar dunia itu memperburuk sentimen pasar secara luas dan mendorong arus investasi ke aset aman seperti emas. Di sisi lain, dolar AS terpantau melemah terhadap mata uang utama lainnya dan mendekati posisi terendah tiga tahun yang tercapai pekan lalu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang non-dolar.

Sepanjang 2025, harga emas telah naik hampir USD700, didukung oleh ketegangan dagang, ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan pembelian besar-besaran dari bank sentral.

“Kenaikan ini memang agak tidak terkendali, sehingga berisiko mengalami koreksi. Namun selama setahun terakhir, koreksi cenderung dangkal karena ada permintaan kuat yang siap masuk saat harga melemah,” ujar Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen.

Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan, pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda melambat, dengan konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh moderat, lonjakan impor menjelang pemberlakuan tarif baru yang diperkirakan menekan estimasi PDB, serta memburuknya sentimen pasar. (Aldo Fernando)

Topik Menarik