PUPR Kerahkan Alat Berat untuk Tangani Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

PUPR Kerahkan Alat Berat untuk Tangani Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Ekonomi | inews | Rabu, 15 Mei 2024 - 07:41
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerahkan alat-alat berat untuk membantu penanganan darurat bencana banjir lahar dingin di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar). Banjir terjadi akibat intensitas hujan tinggi di kawasan Gunung Marapi yang menyebabkan luapan empat sungai di bagian hilir, di antaranya Sungai Batang Malana, Sungi Batang Bangkahan, Sungai Batang Bengkawas, dan Sungai Batang Katiak meluap hingga menggenangi permukiman warga.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan, Maulidya Indah Junica menjelaskan, alat berat yang dikerahkan difokuskan untuk membersihkan material lumpur dan material vulkanik Gunung Marapi serta membuka jalan akses untuk mengalirkan bantuan dan logistik.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Ditjen Sumber Daya Air memobilisasi alat berat berupa lima unit excavator standar PC 200 untuk pembersihan material lumpur dan material vulkanik Gunung Marapi.

"Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Ditjen Bina Marga memobilisasi alat berupa delapan unit excavator juga untuk membersihkan material banjiran," ucap Maulidya dalam keterangannya, Selasa (12/5/2024).

Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi untuk warga terdampak, Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat telah melakukan assessment kebutuhan sarana dan prasana (sarpras) yang dibutuhkan.

"Hasil monitoring Tim Tanggap Darurat BPPW Sumatera Barat mengantisipasi kebutuhan sarpras. BPPW Sumatera Barat masih melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bilamana ada kebutuhan/permintaan sarpras," ucapnya.

Selain itu, BWS Sumatera V juga melakukan koordinasi dengan BPJN Sumatera Barat untuk penanganan jalan di Lembah Anai yang mengalami longsor, sehingga membuat lalu lintas terganggu, terutama jalur penghubung Kota Padang-Bukit Tinggi.

"Dari hasil koordinasi tersebut, BWS Sumatera V akan mensupport kebutuhan bronjong sekitar 1.000-1.500 unit dan 1 unit alat berat," ucapnya.

Selain itu, dari hasil monitoring kondisi jalan nasional di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar oleh BPJN Sumatera Barat juga didapati ruas Batas Kota Padang PanjangSicincin, tepatnya di KM 62+000 - KM 67+600 amblas. Kerusakan juga terjadi pada Jembatan Margayasa A, Jembatan Margayasa B, dan Jembatan Pincuran Batung.

"Kementerian PUPR telah memasang rambu peringatan genangan banjir dan membuat posko siaga tanggap bencana. Saat ini masih dilakukan penanganan darurat terhadap jalan putus/amblas/longsor," tuturnya.

Topik Menarik