RUPST Antam Tunjuk Arianto Sabtonugroho Jadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko

RUPST Antam Tunjuk Arianto Sabtonugroho Jadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko

Ekonomi | inews | Rabu, 8 Mei 2024 - 16:51
share

JAKARTA, iNews.id - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada, Rabu (8/5/2024). Dalam RUPST, perseroan memberhentikan dengan hormat Elisabeth RT Siahaan sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.

“Dewan Komisaris dan Direksi Antam mengucapkan terima kasih kepada Ibu Elisabeth RT Siahaan atas dedikasi dan dukungannya kepada Antam selama menjabat sebagai anggota Direksi Antam,” ucap Direktur Utama Antam , Nico Kanter dalam RUPST di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (8/5/2024).

Adapun, dalam RUPST, para pemegang saham menyetujui untuk mengangkat Arianto Sabtonugroho sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Selain itu, para pemegang saham perseroan juga menyetujui penggunaan 100 persen laba bersih tahun 2023 atau Rp3,08 triliun sebesar sebagai dividen.

“Perusahaan juga melakukan pembagian dividen sebagai komitmen dalam memberikan nilai tambah yang optimal bagi seluruh stakeholder. Antam berkomitmen tetap membukukan kinerja positif secara berkelanjutan ke depannya,” ucap Nico.

Sepanjang tahun 2023, perseroan mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp41,05 triliun dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik sebesar Rp35,37 triliun atau setara 86 persen dari total penjualan bersih ANTM tahun lalu. Perusahaan juga secara proaktif memperkuat basis pelanggan di dalam negeri pada produk-produk emas, bijih nikel dan bijih bauksit. 

Pada tahun lalu, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan perseroan dengan proporsi 64 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan sebesar Rp26,12 triliun. Kemudian, ANTM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perseroan sebesar 1,21 ton, sementara itu penjualan logam emas mencapai 26,13 ton. 

“Antam konsisten mendorong strategi pengendalian biaya, serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan produk dari komoditas utama berbasis nikel, emas dan bauksit di tengah tantangan global yang mempengaruhi fluktuasi harga komoditas,” ucapnya.

Topik Menarik