Sejarah Pabrik Sepatu Bata yang Berhenti Beroperasi, Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan?

Sejarah Pabrik Sepatu Bata yang Berhenti Beroperasi, Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan?

Ekonomi | inews | Minggu, 5 Mei 2024 - 17:12
share

JAKARTA, iNews.id - Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta resmi ditutup per 30 April 2024 kemarin. Hal itu disampaikan oleh Corporate Secretary Sepatu Bata Hatta Tutuko karena bisnis tak kunjung pulih pascapandemi dan perubahan perilaku konsumen.

"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," ujar Hatta dikutip Minggu (5/5/2024).

"Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," ucapnya.

Sejarah Pabrik Sepatu Bata

Nama Sepatu Bata pada dasarnya telah terukir di Indonesia sejak tahun 1931. Kala itu, Bata bekerja sama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.

Lalu, enam tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik Sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata, beralamat di Jl. Kalibata Raya Jakarta Selatan. Kemudian, produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940. 

Di tahun 1982, PT Sepatu Bata, TBK terdaftar di Jakarta Stock Exchange (BEI) pada tanggal 24 Maret. Pada tahun 1994, konstruksi pabrik Sepatu di Purwakarta telah rampung.

Melansir laman resmi Sepatu Bata, sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri. Bahkan, pihaknya telah mengoperasikan rantai ritel 435 toko di seluruh negeri, yang terdiri atas Family and City Stores.

Sayang, saat ini pabrik Sepatu Bata harus berhenti beroperasi. Seperti diketahui, Sepatu Bata menderita kerugian hingga Rp80,65 miliar hingga kuartal III 2023 dan angka ini naik dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 dari Rp20,43 miliar.

Topik Menarik