Harga Anjlok, Jokowi Perintahkan Bulog Serap Jagung dan Gabah

Harga Anjlok, Jokowi Perintahkan Bulog Serap Jagung dan Gabah

Ekonomi | inews | Senin, 22 April 2024 - 14:33
share

GORONTALO, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Perum Bulog segera menyerap jagung dan gabah. Hal ini dikarenakan harga jagung di Gorontalo saat ini tengah anjlok hingga Rp4.000 per kg.

Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau panen raya jagung di Desa Kotaraja, Dulupi, Boalemo, Gorontalo bersama Mentan Amran Sulaiman. Meskipun begitu, Jokowi mengaku senang karena produksi di sana mengalami peningkatan alias melimpah ruah.

"Artinya kalau harganya sudah turun seperti itu, maka produksinya pasti melimpah. Kita harapkan produksinya naik, tetapi harganya juga meningkat, ini yang harus dilakukan pemerintah dengan mungkin pembelian-pembelian oleh Bulog," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Senin (22/4/2024).

Di sisi lain, Jokowi mengaku bersyukur karena saat ini impor jagung semakin menurun karena dulunya bisa mencapai 3,5 juta ton. Bahkan, Jokowi sangat terkesan dengan Gorontalo yang memiliki hamparan lahan jagung luas.

"Kita pastikan bahwa produksi jagung kita terus meningkat karena impor jagung yang dulunya 3,5 juta ton telah turun menjadi 400.000-450.000 ton. Saya terkesan karena Gorontalo banyak jagungnya dan juga banyak kelapa, itu yang saya lihat dari atas (pesawat) dan dari bawah," kata dia.

Di tempat yang sama, Amran meminta Bulog segera menyerap produksi jagung dan gabah dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar. Amran mengatakan Jokowi juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional.

Klik halaman selanjutnya untuk membaca>>>

Ia mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.

"Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor nih dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul Bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung," imbuhnya.

Selain menyerap, katanya, Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar alias menguntungkan. Jangan sampai, petani rugi karena hasil panen lebih murah dari biaya ongkos produksi. Karena itu, ia berharap petani terus didampingi agar ke depan bisa melakukan produksi.

"Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan aku pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp3.600," ucap Amran.

Topik Menarik