Ibu Kota Pindah ke IKN, Erick Thohir Tawarkan Aset BUMN di Monas ke Hong Kong

Ibu Kota Pindah ke IKN, Erick Thohir Tawarkan Aset BUMN di Monas ke Hong Kong

Ekonomi | inews | Senin, 22 April 2024 - 08:06
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memilih Hong Kong sebagai investor strategis untuk ikut mengelola aset fisik perseroan di kawasan Monumen Nasional alias Monas, Jakarta Pusat. Saat ini, pembidikan terus dilakukan.

Proses penjajakan investasi itu sejalan dengan rencana pemegang saham memindahkan aktivitas perkantoran BUMN di IKN. Karenanya diperlukan aksi korporasi agar aset fisik perusahaan pelat merah tetap memiliki nilai tambah bagi perekonomian di DKI Jakarta.

Hongkong menjadi investor potensial di sektor properti untuk mengembangkan aset BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, investasi Hongkong di bidang properti di Tanah Air sudah mulai terlihat belakangan ini.

Dia mencontohkan, ada beberapa korporat kelas kakap yang berafiliasi dengan investor asal wilayah administrasi khusus China tersebut. Seperti Jardine Matheson Holdings Limited, induk dari pemegang saham pengendali PT Astra International Tbk (ASII),
Swire Group, hingga Shangri-La International Hotel Management Limited.

Karena memang kita melihat ada beberapa grup yang sudah mulai berinvestasi di sini. Seperti Jardin Astra, lalu Kuok, itu Shangri-La. Lalu ada Swire Group, yang punya first Pacific Mall, macem-macem itu, ujar Erick saat ditemui di Jakarta Pusat, ditulis Senin (22/4/2024).

Saat ini pendekatan bisnis BUMN terhadap investor Hong Kong terus didoronf pemegang saham.

Nah kita coba, memang kita memang bukan karena Hong Kong gitu, kita memang kebetulan itu ada time slot kemarin dua hari kita isi Hong Kong yang terdekat, tutur dia.

Saat dikonfirmasi, Erick juga mengaku belum memilih Singapura sebagai mitra potensial bagi BUMN. Alasannya, investasi properti di Indonesia dari Negara Singa ini masih terlihat landai.

Saya belum melihat agresivitas daripada perusahaan-perusahaan Singapura untuk properti di Indonesia. Karena mereka masih melihat properti di Singapura masih potensi, ucap dia.

Selain Hong Kong, Kementerian BUMN juga melirik Jepang. Soal ini Erick tidak merinci lebih jauh. Kendati begitu, dia mengaku bahwa investasi Jepang di sektor properti cukup masif di dalam negeri.

Saya juga kalau ingat pernah ada roadshow untuk properti ini 3 tahun yang lalu ke Jepang. Hasilnya sudah bisa kita lihat, sekarang banyak perusahaan-perusahaan Jepang walaupun tidak semua ke BUMN, tapi sudah mulai masuk properti-properti di Indonesia, tutur Erick.

Topik Menarik