IHSG Berpotensi Menguat Jelang Libur Lebaran, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut

IHSG Berpotensi Menguat Jelang Libur Lebaran, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut

Ekonomi | inews | Jum'at, 5 April 2024 - 08:11
share

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak menguat pada sepanjang perdagangan. Indeks saham akan berada di kisaran 7.1507.300.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto menjelaskan, dari perdagangan sebelumnya, setelah selesai mempertahankan support 7.150, IHSG kembali menguji level 7.300 sebagai resistance .

"Saham-saham big caps mendorong IHSG kembali, dan jumlah saham yang menurun (219) memperlihatkan bahwa saham-saham dengan Full Call Auction pun mengalami penguatan, dimana harusnya ada 230 saham bernotasi khusus namun saham yang melemah hanya 219," kata William dalam analisisnya, Jumat (5/4/2024).

Menuju akhir pekan, IHSG bisa menguat kembali sebelum libur Lebaran, bagi investor yang sudah buy on weakness sudah bisa mulai profit taking .

Secara teknikal, Bottoming menuju akhir, IHSG berpotensi kembali menuju 7.300 di akhir pekan ini terlihat dengan berhasilnya support 7.150 dipertahankan. Sedangkan untuk sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan saat ini.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 87,55 poin (+1,22 persen) menuju 7.254,39 pada perdagangan Kamis, 4 April 2024. Sebanyak 380 saham menguat, 219 saham menurun, dan 192 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.

Berikut saham-saham yang direkomendasikan secara teknikal:

IKPM, buy, support 300, pergerakan harga all time high .
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.

MKAP, buy, support 266, resistance 294.
Resistance breakout pada 266, mengkonfirmasi pola falling wedge .

PNLF, buy, support 300, resistance 334.
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.

PGAS, buy, support 1335, resistance 1420.
Penguatan lanjutan setelah breakout resistance 1365, breakout ini mengkonfirmasi pembentukan demand zone .

Topik Menarik