Bantah Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Dirut Garuda: dari 2019 Tak Pernah Naik

Bantah Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Dirut Garuda: dari 2019 Tak Pernah Naik

Ekonomi | inews | Selasa, 2 April 2024 - 07:40
share

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra membantah isu kenaikan harga tiket pesawat saat mudik Lebaran 2024. Dia menyebut, harga tiket pesawat masih sesuai dengan ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Irfan menuturkan, Garuda Indonesia tidak pernah menaikkan harga tiket pesawat sejak 2019. Dia menegaskan, isu kenaikan tarif tiket pesawat hanyalah 'gosip murahan.

Nah ini sudah dari 2019 kita gak pernah naik (harga tiket), TBA kita tidak pernah naik. Engga (tidak naik), itu gosip murahan saja, ujar Irfan saat ditemui di Jakarta dikutip, Selasa (2/4/2024).

Irfan menjelaskan, maskapai penerbangan nasional dibatasi dengan peraturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupa Tarif Batas Atas. Ketentuan ini sudah mempertimbangkan komponen yang masuk dalam biaya produksi, termasuk biaya avtur atau bahan bakar.

Misalnya, ketika ada kenaikan harga avtur, namun tidak ada pengecualian, maka harga tiket tidak dapat dinaikan. Irfan menyebut, harga tiket pesawat Garuda Indonesia yang dijual saat ini sudah mengacu pada TBA.

"Kami ini kan airlines , maskapai kami dibatasi dengan peraturan Kementerian Perhubungan yang menyatakan ada batas atas. Nah, batas atas itu termasuk di dalamnya ada avtur, jadi kalau ada avtur naik, selama tidak ada pengecualian enggak boleh naik. Harga tiket yang teman-teman beli itu tarif batas atas yang kami tentukan plus plus plus," ucapnya.

Hanya saja, untuk kelas bisnis ( business class ) dengan rute khusus mengalami kenaikan. Misalnya, untuk penerbangan Jakarta-Singapura.

Kami naikkan mungkin business class , tetapi mungkin juga enggak banyak, yang kami naikkan itu ke tujuan-tujuan yang memang orang berduit pergi, seperti ke Singapura, katanya.

Saya pernah diminta untuk menurunkan harga, namun saya bilang untuk apa menurunkan harga, di Singapura aja hotelnya Rp10 juta-an," ujarnya.

Topik Menarik