Transaksi QRIS Naik di Ramadan jadi 161,51 Persen, Pembayaran dengan Kartu Anjlok

Transaksi QRIS Naik di Ramadan jadi 161,51 Persen, Pembayaran dengan Kartu Anjlok

Ekonomi | inews | Rabu, 20 Maret 2024 - 17:45
share

JAKARTA, iNews.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa nilai transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tumbuh menjadi 161,51 persen di bulan Ramadan. Penggunanya mencapai 46,98 juta dan jumlah merchant mencapai 31,27 juta.

"Bank Indonesia dengan sinergi erat pemerintah dan industri akan terus memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran dan penguatan aspek pelindungan konsumen dalam inovasi produk melalui kampanye literasi digital, termasuk melalui QRIS Jelajah Indonesia dan perluasan QRIS antarnegara," ucap Perry dalam konferensi pers RDG BI Bulan Maret 2024 di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Terkait dengan pedagang enggan menerima QRIS, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menambahkan bahwa penyedia jasa pembayaran (PJP) sedang berusaha meningkatkan disbursement dananya ke merchant.

"Saat ini paling tidak sudah hampir 55 persen PJP itu bisa menyelesaikan h+0 jadi hari yang sama, ada beberapa bank bahkan setelmen 2 kali dalam sehari, ini mereka sedang melakukan usaha percepatan supaya hari yang sama bisa diterima dananya," ungkap Fili.

Selain itu, BI menjelaskan kinerja transaksi sistem pembayaran tetap kuat. Transaksi BI-RTGS pada Februari 2024 meningkat 8,96 persen (yoy) sehingga mencapai Rp12.916,42 triliun.

Transaksi BI-FAST tumbuh 36,45 persen (yoy) mencapai Rp478,42 triliun.

Nominal transaksi digital banking tercatat Rp5.103,03 triliun atau tumbuh 19,72 persen (yoy), sementara nominal transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 44,24 persen (yoy) sehingga mencapai Rp80,03 triliun.

Nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp566,65 triliun atau turun 8,81 persen (yoy).

Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 11,89 persen (yoy) sehingga menjadi Rp1.013,05 triliun.

Topik Menarik