Begini Progres Pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak usai Groundbreaking

Begini Progres Pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak usai Groundbreaking

Ekonomi | inews | Selasa, 19 Maret 2024 - 08:45
share

JAKARTA, iNews.id - Pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak, Papua Barat, ditargetkan dilakukan pada 2025 setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek strategi nasional (PSN) tersebut. Adapun saat ini PT Pupuk Indonesia (Persero) tengah melakukan berbagai persiapan konstruksi.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, kawasan tersebut masih dalam kategori greenfield alias potensi lokasi industri yang belum dikembangkan atau tercemar sebelumnya.

"Tahun depan kita akan bangun pabriknya," ujar Rahmad saat ditemui di Jakarta, dikutip, Selasa (19/3/2024).

Pada hari ini yang sedang dilakukan adalah persiapan pelaksanaan infrastruktur karena di sana itu greenfield , tidak ada apa-apa, tidak ada fasilitas apa-apa, paparnya.

Dia memastikan, setelah proses meratakan tanah dan pembangunan pelabuhan, maka konstruksi fisik pabrik mulai dilakukan tahun depan.

Groundbreaking Pabrik Pupuk Fakfak dilakukan Presiden Jokowi pada 24 November 2023, setelah lebih dari 40 tahun Pupuk Indonesia absen membangun pabrik pupuk baru.

Pabrik Pupuk Fakfak punya peran vital menjaga ketahanan pangan nasional. Keberadaannya sejalan dengan permintaan pasar yang terus tumbuh dan kebutuhan pupuk yang diperkirakan mencapai 6-7 juta ton pada 2030.

Rahmad menyebut, pabrik baru ini akan dioperasikan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), anak usaha Pupuk Indonesia. Pabrik ditargetkan berproduksi lima tahun mendatang atau pada 2028.

Dari sisi kapasitas, Pabrik Pupuk Fakfak mampu menyediakan pupuk urea sebanyak 1,15 juta ton per tahun dan amonia sebesar 825.000 ton per tahun. Bahkan, digadang-gadang bisa memenuhi 70-80 persen atau sekitar 4,5-5 juta ton kebutuhan pupuk secara nasional ketika pabrik sudah beroperasi penuh.

Dengan kemampuan itu, Rahmad meyakini pabrik tersebut bisa mengantarkan industri pupuk nasional menjadi yang terbesar di kawasan Asia Pasifik.

Pupuk Kaltim dipastikan mendapat jaminan pasokan gas bumi guna memenuhi kebutuhan pabriknya di Papua Barat, setelah Pupuk Indonesia menggandeng Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL). Dari kerja sama itu, Pupuk Kaltim mengamankan sejumlah infrastruktur dasar, terutama fasilitas pasokan gas alam, yang akan dipasok dari Genting Oil Kasuri Pte Ltd.

Adapun sumber gas yang dipasok untuk proyek diambil dari sumber gas yang telah disepakati, yakni Lapangan Asap, Merah, dan Kido (AMK) di Blok Kasuri, Papua Barat. Adapun volume pasokan gas berkisar 112,6 MMSCFD untuk pabrik amonia-urea, dan 109,3 MMSCFD untuk pabrik metanol.

Topik Menarik