Banjir Order Jelang Lebaran, Perajin Parsel di Purwokerto Ketiban Untung di Idul Fitri

Banjir Order Jelang Lebaran, Perajin Parsel di Purwokerto Ketiban Untung di Idul Fitri

Ekonomi | purwokerto.inews.id | Selasa, 19 Maret 2024 - 00:21
share

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Penjualan parsel di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas menjelang lebaran 2024 meningkat drastis. Bahkan, peningkatan penjualan parsel tersebut hingga membuat pengrajin parsel kewalahan.

Salah satunya Yunita (35), perajin parcel yang sudah menggeluti bisnis ini sejak tahun 2012 mengaku sudah mulai mendapatkan banyak pesanan parsel sejak awal puasa Ramadhan. Bahkan, pesanan parsel khas lebaran yang berisi makanan seperti sirup, biskuit, kue kering, kopi, teh hingga parsel suvenir perlengkapan sajian sudah dipesan hingga ribuan.


Pengrajin Parcel Purwokerto. Foto: Arbi Anugrah/ iNews Purwokerto

"Kita sudah 12 tahun, dan untuk pesanannya itu luar biasa, sampai kita kewalahan, karena mencapai angka di ribuan. Penjualan terbanyak kita itu di 3.700 (parsel) dan sekarang kita akan merambat ke angka itu lagi," kata Yunita kepada wartawan di Purwokerto, Senin (18/3/2024).

Yunita yang memiliki toko parsel 'Princes' di Jalan Prof dr Suharso, Purwokerto Timur ini mengaku jika untuk menyelesaikan seluruh pengemasan parsel tersebut, dirinya dibantu oleh 12 pekerja. Sebelum dibawa ke toko miliknya, seluruh pengemasan dilakukan di rumahnya, hingga kemudian dibawa ke tokonya yang bersebelahan dengan Hotel Aston Purwokerto dan cabangnya yang ada depan Kantor Samsat Kabupaten Banjarnegara.

"Kita kewalahan dari awal star sampai H-2 lebaran nantinya, ada juga ready stock di toko. Pembeli juga datang silih berganti yang pada akhirnya barang di toko habis, otomatis akan bikin yang baru untuk besok, dan kewalahan 12 anak yang sudah aku siapkan," jelasnya.

Untuk memenuhi pesanan tersebut, Yunita mengaku jika dalam sehari, ia bisa mengemas hingga 100 parsel dengan karanjang rotan yang ia pesan di Cirebon. Permintaan parsel ini diperkirakan bakal bertambah ketika mendekati hari H Idul Fitri.

"Sehari kita bisa sampai 100an picis, satu orangnya bisa bikin 10-15 parsel perhari. Jadi sampai H-2 nanti itu semoga selesai semuanya, tidak mengecewakan pelanggan, seperti dari tahun ke tahun," ujarnya.

Untuk dapat mempertahankan kepercayaan pelanggannya dari tahun ke tahun, Yunita mengaku jika dirinya tetap mempertahankan kualitas parsel yang dipesan pelanggan, termasuk soal ketepatan waktu.

"Kita itu fleksibel. Jadi memang star dari jam 8, tapi nanti saat lembur itu tidak ditentukan lemburnya sampai jam berapa, terus lembur sampai pesanan itu selesai semua di hari yang costomer inginkan. Jadi nggak mau yang namanya mengecewakan pelanggan," ungkapnya.

Untuk harga parselnya sendiri, Yunita mengatakan jika dirinya menjual parsel mulai harga Rp50 ribu hingga Rp1 juta lebih tergantung permintaan pelanggan.

Selain parsel lebaran, Yunita juga menerima pesanan bingkisan lebaran untuk instansi instasi yang akan memberikannya kepada karyawan.

Ia juga tetap menjaga kualitas makanan dalam parsel, sebab sebelum mengemas makanan ke dalam keranjang parsel, Yunita selalu mengecek tanggal kedaluwarsanya. Termasuk untuk stok kali ini, Yunita mengaku jika seluruh makanan dalam parselnya masih baru dan ia tak ingin mengecewakan pelanggan.

"Kesulitan kita kalau sudah mendekati hari H itu paling makanan kue-kue kaleng, itu karena sudah banyak peminatnya, jadinya kerepotan kadang kehabisan juga dan pastinya diganti dengan kaleng merek lain, tapi yang branded mereknya," jelasnya.

Bukan hanya jelang lebaran Idul Fitri, banjir order pesanan parsel juga terjadi pada momen hari hari besar seperti Natal, dan Imlek. Ini diakui Yunita meski permintaan parsel tidak sebanyak saat momen Idul Fitri seperti saat ini.

Topik Menarik