BRI Dorong Petani Jeruk di Barito Kuala Naik Kelas Melalui Desa BRIlian

BRI Dorong Petani Jeruk di Barito Kuala Naik Kelas Melalui Desa BRIlian

Ekonomi | IDX Channel | Selasa, 27 Februari 2024 - 07:11
share

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), atau Bank BRI, memamerkan kesuksesan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukannya melalui BRI Peduli, di Desa Karang Bunga, Kalimantan Selatan.

Melalui inisiatif ini, telah terwujud dampak sosial yang signifikan, tercermin dari Social Return on Investment (SROI) sebesar 3,71, yang menandakan keberhasilan program ini dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Penerapan program TJSL BRI berpedoman pada konsep Triple Bottom Line, yaitu Pro People, Pro Planet, dan Pro Profit serta menyelaraskan dengan social dan business value perusahaan. Program TJSL BRI juga sejalan dengan strategi Environmental, Social & Governance (ESG) BRI.

BRI, sebagai perusahaan di bawah Kementerian BUMN, mengimplementasikan program ini melalui Program CSR kelompok BRI Peduli sebagai bagian dari komitmennya untuk memenuhi amanat perundang-undangan.

Desa Karang Bunga, Mandastana, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, merupakan desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani jeruk.

BRI Peduli melalui program Desa BRIlian memberikan bantuan berupa pembangunan Rumah Produksi Jeruk dan Tugu Jeruk pada September 2022 hingga September 2023.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian para petani dan UMKM di desa tersebut, serta memperkenalkan produk-produk olahan jeruk kepada masyarakat luas.

Bantuan yang diberikan BRI Peduli melalui program Desa BRIlian di Desa Karang Bunga mencapai Rp233.667.825. Program ini berhasil memperoleh SROI sebesar 3,71, yang menunjukkan bahwa setiap 1 Rupiah yang diinvestasikan oleh BRI Peduli memberikan nilai sosial sebesar Rp3,71.

Founder and Director PT Dampak Sosial Indonesia (SOCIALIMPACT.ID), Rio Zakarias Widyandaru, mengatakan bahwa tujuan dari perhitungan SROI adalah untuk memahami dampak investasi perusahaan, mengidentifikasi permasalahan sosial, mengevaluasi manfaat dari program TJSL BRI Peduli, serta untuk meningkatkan aktivitas program di masa mendatang.

Program Desa BRIlian membawa dampak positif bagi para UMKM, petani, dan pengepul jeruk di Desa Karang Bunga. Rumah Produksi Jeruk dan alat-alat produksi yang disediakan mempermudah proses pengolahan jeruk menjadi produk olahan, seperti es krim dan sirup jeruk untuk memenuhi permintaan pasar secara lebih baik.

Hal ini membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi warga desa yang tertarik untuk mengolah produk makanan dari jeruk. Tugu Jeruk juga memberikan manfaat dengan mempermudah akses bagi konsumen untuk membeli barang dagangan dari UMKM yang ada di desa, serta untuk memperkenalkan produk jeruk kepada wisatawan.

"Program Desa BRIlian di Desa Karang Bunga memberikan dampak yang luar biasa bagi kami para petani jeruk dalam mengembangkan hasil panen jeruk dan produk olahannya serta cara memasarkannya," ujar Ketua Klaster Jeruk Desa Karang Bunga, Santi.

Secara rinci, program Desa BRIlian meningkatkan modal bibit bagi Petani Jeruk sebesar Rp3.360.000. Meningkatkan pengetahuan Petani Jeruk terhadap digital marketing serta pengetahuan terhadap pengolahan jeruk yang tepat.

Dari sisi omset, program ini meningkatkan penjualan Petani Jeruk hingga Rp9.453.450 dan penjualan UMKM Desa Karang Bunga hingga Rp24.598.667.

Program TJSL BRI Peduli melalui Desa BRIlian di Desa Karang Bunga, Kalimantan Selatan, telah membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Melalui inisiatif ini, BRI menunjukkan komitmennya untuk memajukan ekonomi masyarakat desa dan memperkenalkan produk-produk lokal kepada masyarakat luas. (TSA)

Topik Menarik