Harga Beras Terus Melambung, BI Beberkan Dampaknya pada Inflasi Januari 2024

Harga Beras Terus Melambung, BI Beberkan Dampaknya pada Inflasi Januari 2024

Ekonomi | IDX Channel | Rabu, 21 Februari 2024 - 18:51
share

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyatakan beberapa hal terkait harga beras yang melonjak terhadap tingkat inflasi di tanah air.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman mengatakan inflasi beras pada Januari 2024 berdampak 0,64% terhadap kenaikan secara month to month dan menjadi penyebab tingginya inflasi volatile foods.

"Akibat ini dia itu bobotnya 3,43% sekarang kalau pakai SBH tahun 2022 yang baru dikeluarkan oleh BPS, sehingga kenapa salah satu penyebabnya volatile food kita mencapai inflasinya 7,22%," kata Aida dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (21/2/2024).

Berdasarkan survei pantauan harga yang dilakukan BI, harga beras memang naik signifikan di beberapa daerah. Aida memaparkan harga beras di Nusa Tenggara Barat sudah menyentuhnya Rp12.947 per kilogram, bahkan di Kalimantan Tengah harganya tembus Rp18.800 per kilogram.

"Nah kalau dari survei biaya pantauan harga kami, itu memang kisarannya lumayan besar ya di NTB itu Rp12.947 kalau di Kalimantan Tengah dia hampir mencapai Rp18.800 per kilogramnya," jelas Aida.

Penyebab kenaikan harga beras, menurut Aida, kondisi cuaca El Nino yang mengganggu musim tanam padi di Indonesia. Meski saat ini sudah ada hujan yang turun, namun intensitasnya belum merata.

"Saat sekarang ini sudah ada musim hujan yang masuk ke Indonesia tetapi baru di sekitar 70% di compare dengan kalau kita tahun lalu di bulan Januari itu sudah 77%," kata dia.

Alhasil musim tanam mengalami pergeseran, panennya pun bergeser. Tanpa ada produksi beras, maka harga beras menjadi tinggi.

"Nah ini akibatnya, tentunya ada pergeseran periode tanam beras, sebagian di bulan Januari untuk daerah sentra," tutur Aida.

Menurut Aida, pemerintah telah melakukan penguatan cadang beras pemerintah (CBP). Sejauh ini stoknya dinilai sudah cukup untuk konsumsi nasional.

"Tapi kemudian pemerintah untuk memastikan hal tersebut dilakukan impor melalui kecukupan CBP-nya. Seperti apa kondisinya? CBP itu bulan Januari sudah hampir mencapai 1,2 juta ton, jadi artinya kecukupan pasokan itu ada," jelas Aida.

Dengan demikian, juga mengguyur pasar dengan beras murah SPHP dan juga memberikan bantuan pangan beras untuk masyarakat kelas bawah. Diharapkan langkah-langkah ini bisa menstabilisasi harga beras.

"Maka pemerintah melakukan SPHP dan juga operasi pasar stabilitas pasokan dan harga pangan dan penyaluran bantuan pangan beras, tahap 1 Januari sampai Maret. Dilanjutkan April sampai Juni," jelas Aida.

Terakhir Aida menjelaskan BI optimis inflasi tetap terjaga dengan kolaborasi Kementerian terkait. Setidaknya, khusus komponen volatile food tak akan jauh dari 5%. "So far kita melihat ada kenaikan tapi, mudah-mudahan under control dan kita ada target volatile food tersebut tak jauh-jauh dari 5%," pungkas Aida.

(FRI)

Topik Menarik