ESDM Gagal Salurkan 500.000 Unit Rice Cooker Gratis, Program Bakal Lanjut?

ESDM Gagal Salurkan 500.000 Unit Rice Cooker Gratis, Program Bakal Lanjut?

Ekonomi | inews | Rabu, 21 Februari 2024 - 18:32
share

JAKARTA, iNews.id - Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu mengungkapkan, program bagi-bagi rice cooker gratis oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya tersalurkan 342.621 unit. Angka ini hanya 68,5 persen dari target awal 500.000 unit.

Diungkapkan Jisman, sisa dana penyaluran rice cooker gratis yang tidak terpakai telah dikembalikan lagi kepada negara. Adapun Kementerian Keuangan menganggarkan dana sebesar Rp347,5 miliar untuk 500.000 rumah tangga dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Tahun 2023.

"Kan 500.000, sudah salurkan 342.000, sisanya dikembalikan ke negara uangnya. Nanti kita lihat apakah tahun ini mau dilanjutkan atau tidak," tutur Jisman ketika ditemui di kawasan Senayan, Rabu (21/2/2024).

Jisman menuturkan, alasan rice cooker gratis tidak mencapai target awal yaitu karena waktu yang terlalu sempit. Dengan demikian, demi implementasi Good Corporate Governance (GCG), anggarannya perlu dikembalikan kembali.

"Karena waktunya sempit kemarin, datanya juga kita perlu GCG dong jadi kita jangan sembarangan dengan data. Jadi itu frame yang bisa diverifikasi di lapangan, ada secara administrasi sudah didukung untuk bisa kita berikan," kata dia.

Lantas, apakah program rice cooker gratis akan dilanjut atau tidak? Klik halaman selanjutnya untuk membaca>>>

Jisman pun mengaku belum bisa menyebutkan apakah program tersebut akan dilanjutkan kembali di tahun ini atau akan diganti kepada Alat Masak Listrik (AML) lain seperti kompor listrik.

Sebagai informasi, persebaran rice cooker gratis ini mencakup 36 provinsi, 325 kab/kota, 2460 kecamatan, dan 12.961 desa/kelurahan.

Penerima terbanyak berada di Pulau Jawa dan Bali dengan persentase 56,3 persen, yaitu 192.890 penerima.

Kemudian, Sumatera 17,82 persen dengan 61.040 penerima, Kalimantan 10,3 persen dengan 35.307 penerima, Sulawesi 10,7 persen dengan 36.648 penerima, Nusa Tenggara 2,18 persen dengan 7.459 penerima, Maluku 1,65 persen dengan 5.640 penerima, dan Papua 1,06 persen dengan 3.637 penerima.

Topik Menarik