Inggris dan Jepang Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Global Diproyeksi Masih Baik

Inggris dan Jepang Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Global Diproyeksi Masih Baik

Ekonomi | IDX Channel | Rabu, 21 Februari 2024 - 15:16
share

IDXChannel - Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan masih baik di tahun ini meskipun ketidakpastian pasar keuangan tetap tinggi dan negara maju mulai mengalami resesi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ekonomi global diprakirakan melambat dari 3,1% di 2023 menjadi 3% pada 2024, masih lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya di 2,8%

"Perbaikan terutama ditopang lebih kuatnya kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India sejalan dengan konsumsi dan investasi yang tinggi," kata Perry dalam Pengumuman Hasil RDG BI Edisi Februari 2024, Rabu (21/2/2024).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi China yang masih lemah, serta kontraksi ekonomi di Inggris dan Jepang yang telah terjadi dalam dua triwulan berturut-turut dapat menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi dunia.

Eskalasi ketegangan geopolitik yang masih berlanjut juga dapat mengganggu rantai pasok, meningkatkan harga komoditas pangan dan energi, serta menahan laju penurunan inflasi global.

Perkembangan ini mengakibatkan ketidakpastian di pasar keuangan dunia masih tinggi.

"Suku bunga Fed Funds Rate (FFR) diprakirakan baru mulai menurun pada semester II-2024, sejalan dengan inflasi AS yang masih tinggi," ungkap Perry.

Yield US Treasury kembali meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang (term-premia).

Perkembangan tersebut menyebabkan menguatnya dolar AS secara global, menahan berlanjutnya aliran masuk modal asing, dan meningkatkan tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market.

Kondisi ini memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif rambatan global tersebut, termasuk di Indonesia.

(NIA)

Topik Menarik