East Ventures dan Kadin Indonesia Luncurkan Ecovisea, Kalkulator Emisi Gas Rumah Kaca

East Ventures dan Kadin Indonesia Luncurkan Ecovisea, Kalkulator Emisi Gas Rumah Kaca

Ekonomi | IDX Channel | Selasa, 6 Februari 2024 - 21:36
share

IDXChannel - East Ventures dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) meluncurkan Emission Calculator & Visualization Southeast Asia (Ecovisea) atau kalkulator emisi dan visualisasi Asia Tenggara.

Berkolaborasi dengan WRI Indonesia sebagai knowledge partner, Ecovisea merupakan kalkulator emisi gas rumah kaca (GRK) global berbasis web yang dapat digunakan secara gratis oleh perusahaan untuk menghitung dan mengukur dampak lingkungannya.

Inisiatif ini merupakan salah satu hasil dari kerja sama antara East Ventures, Kadin Indonesia melalui program Kadin Net Zero Hub, dan WRI Indonesia dalam memajukan komitmen menuju target nol emisi.

"Inisiatif ini mencerminkan komitmen kami melalui Kadin Net Zero Hub untuk membantu perusahaan-perusahaan nasional dalam transisi menuju Net Zero Company. Ecovisea merupakan platform yang esensial bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengukur dan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka," ujar Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, melalui keterangan tertulis, Selasa (6/2/2024).

Partner East Ventures, Avina Sugiarto, mengatakan Ecovisea dirancang untuk menghitung emisi yang dihasilkan perusahaan berdasarkan tiga scope atau cakupan, yaitu:

- Scope 1: Emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikuasai perusahaan, seperti pembakaran stasioner, emisi fugitive, pembakaran bergerak, emisi proses, dan sebagainya.

- Scope 2: Emisi tidak langsung dari pembangkitan energi yang dibeli, seperti pembelian listrik, panas atau uap, dan sebagainya.

- Scope 3: Semua emisi tidak langsung lainnya dari rantai nilai perusahaan, baik dari rantai nilai hulu maupun hilir.

Adapun data faktor emisi yang digunakan pada Ecovisea disediakan oleh Climatiq, mesin penghitung karbon, yang berstandar global dan mematuhi GHG Protocol dan ISO 14067.

Perusahaan dapat mengunjungi website Ecovisea untuk melakukan pendaftaran akun. Setelah perusahaan terverifikasi dan terdaftar, para pengguna akan diarahkan dengan petunjuk langkah demi langkah untuk mengunggah datanya ke dalam dasbor akun perusahaan.

Setelah data terisi, perusahaan akan mendapatkan hasil perhitungan atau laporan secara real-time yang disajikan dalam format kumpulan data dan visualisasi.

Laporan ini mencakup beberapa informasi penting, termasuk jumlah emisi dengan rincian data serta analisis tren waktu.

Selain itu, perusahaan dapat dengan mudah menyimpan draf dan memperbarui data di setiap tahap proses, sehingga pengguna memiliki fleksibilitas untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan sesuai kebutuhan.

Untuk versi saat ini, Ecovisea dapat mendukung para perusahaan dalam menghitung Scope 1, Scope 2, dan beberapa bagian dari Scope 3. Versi lengkap akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2024.

Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara penghasil emisi terbesar dengan kontribusi 1,48 GtCO2e (gigaton karbon dioksida ekuivalen) terhadap emisi GRK setiap tahunnya.

Sebab itu, diperlukan upaya ekstra untuk memastikan kemajuan progresif dalam mencapai target Perjanjian Paris, yaitu membatasi kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050.

"Penghitungan emisi oleh perusahaan terkait dampak lingkungan yang mereka hasilkan, merupakan langkah krusial dan mendasar. Dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat mengurangi dampak lingkungan atau membuat keputusan yang tepat untuk mencapai target keberlanjutan," pungkas Avina. (NIA)

Topik Menarik