Jalur Kereta Api Semarang-Surabaya Terdampak Banjir, Lima KA Terdampak

Jalur Kereta Api Semarang-Surabaya Terdampak Banjir, Lima KA Terdampak

Ekonomi | IDX Channel | Selasa, 6 Februari 2024 - 09:51
share

IDXChannel - Banjir di Kabupaten Grobogan yang terjadi Selasa (6/2/2024) berdampak pada jalur kereta api dari Semarang ke Surabaya. Operasional lima kereta api (ka) pun ikut terkena imbasnya.

KAI Daop 4 Semarang menjelaskan banjir terjadi di antara Stasiun Gubug-Stasiun Karangjati di KM 32+5/7 lintas Semarang - Surabaya pada hari ini pukul 05.03 WIB. Untuk sementara, jalur KA di lokasi tersebut tidak bisa dilewati.

"KAI Daop 4 Semarang segera melakukan upaya perbaikan jalur rel di lokasi tersebut dengan mengerahkan petugas prasarana dan menyiapkan material di lokasi yang terendam banjir tersebut" Ungkap Manager Humas Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo saat dihubungi MNC Portal Indonesia , Selasa (6/2/2024).

Sementara itu menurut catatan PT KAI Daop IV Semarang, hingga pukul 07.30, KA terdekat yang terimbas banjir yaitu KA penumpang no 185 Blambangan ekspres, KA Barang 2527, KA Parcel 284, KA penumpang no 227 Blora jaya, KA Barang 2519.

Kondisi tersebut pun terkendala jalur sehingga tertunda untuk sementara waktu sampai air dan jalur terkondisikan aman dilalui. "Kami memohon maaf kepada pelanggan KA atas ketidaknyamanan akibat keterlambatan KA menuju maupun dari stasiun-stasiun wilayah Daop 4 Semarang" ujar Franoto

KAI juga memberikan Service recovery (SR) berupa minuman , makanan ringan dan berat kepada pelanggan KA yang mengalami kelambatan akibat banjir tersebut.

Seperti yang diketahui, banjir di Kabupaten Grobogan melanda 9 kecamatan dengan titik di 20 desa lebih. Banjir yang terjadi akibat dari luapan sungai Lusi dan Sungai Tuntang.

Hujan intensitas sedang dengan durasi panjang selama dua hari berturut-turut membuat air hujan lokal dan kiriman menyatu. Sehingga banjir pun tak bisa dihindari terutama di wilayah Kabupaten Grobogan dengan dataran terendah.

Dari data tersebut lebih dari 50 desa tergenang air dengan ketinggian bervariasi yakni 30 hingga 1 meter. Tak hanya menggenangi rumah warga, banjir juga menggenang ke jalan nasional dan pertanian.

"Banjir melanda setidaknya ada 9 kecamatan. Air ketinggiannya bervariasi. Menurut data saat ini ada sekitar 20 desa yang tergenang dari sawah, jalan, dan rumah warga," jelas Endang Sulistyoningsih saat dihubungi MNC Portal Indonesia.

Tak hanya itu, efek dari banjir yang melanda di jalur nasional tengah yakni Semarang Grobogan via Gubug juga tergenang air. Dua titik genangan air yakni titik Kecamatan Tegowanu ke Gubug dan Bundaran Gubug menjadi perhatian karena air menggenang cukup tinggi.

Bahkan, area persawahan juga tergenang lantaran berada di titik terendah kawasan yang diapit sungai. Kondisi ini pun membuat jalan tersendat dan warga yang hendak beraktivitas kerja pun terganggu.

(FRI)

Topik Menarik