BI Pamer Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Tengah Perlambatan Global

BI Pamer Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Tengah Perlambatan Global

Ekonomi | IDX Channel | Selasa, 6 Februari 2024 - 09:36
share

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memamerkan daya tahan perekonomian Indonesia yang tetap kuat dan mampu tumbuh solid di tengah tekanan global yang terjadi di sepanjang triwulan IV-2023 lalu.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia terbukti tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Selasa (6/2/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2023 tumbuh sebesar 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy). Capaian tersebut meningkat dibanding porsi pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang masih sebesar sebesar 4,94 persen (yoy). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara akumulatif pada 2023 lalu tercatat tumbuh sebesar 5,05 persen (yoy).

Pada 2024, pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen, yang didukung oleh permintaan domestik, terutama berlanjutnya pertumbuhan konsumsi, termasuk dampak positif penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu), serta peningkatan investasi, khususnya bangunan.

Hal ini sejalan dengan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk di antaranya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Sementara, Erwin menuturkan kinerja ekspor diproyeksikan belum kuat sebagai dampak ekonomi global yang belum kuat dan harga komoditas yang menurun. Dalam hal ini, BI akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada triwulan IV-2023 didukung oleh hampir seluruh komponen produk domestik bruto (PDB). Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47 persen (yoy) seiring dengan kenaikan mobilitas terutama pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang meningkat.

Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh tinggi sebesar 18,11 persen (yoy) didorong peningkatan aktivitas persiapan pemilu. Konsumsi pemerintah meningkat dengan tumbuh sebesar 2,81 persen (yoy) didorong oleh belanja barang dan belanja pegawai.

Investasi tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy) terutama ditopang oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan meningkatnya aktivitas penanaman modal.

Sementara, ekspor tumbuh sebesar 1,64 persen (yoy) ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif di tengah penurunan harga komoditas ekspor unggulan, serta membaiknya ekspor jasa seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat juga tercermin dari sisi lapangan usaha dan spasial. Secara lapangan usaha (LU), seluruh LU pada triwulan IV-2023 menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan yang tinggi tercatat pada sektor terkait mobilitas terutama transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta perdagangan besar dan eceran.

LU industri pengolahan sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring kuatnya permintaan domestik dan global. Sementara itu, secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2023 di sebagian besar wilayah Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2023 tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan, Jawa, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Sumatera. (TSA)

Topik Menarik