Komentari Kenaikan Harga Beras, BULOG: Terjadi di Seluruh Dunia

Komentari Kenaikan Harga Beras, BULOG: Terjadi di Seluruh Dunia

Ekonomi | IDX Channel | Sabtu, 9 Desember 2023 - 06:31
share

IDXChannel - Kenaikan harga beras yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir turut mendapat perhatian dari Badan Urusan Logistik (BULOG).

Menurut Direktur Utama BULOG, Bayu Krisnamurthi, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga di seluruh dunia, sebagai imbas dari badai El Nino yang berpengaruh terhadap produksi.

"Kondisi El Nino juga berpengaruh terhadap produksi beras. Bahkan menurut data BPS, produksi beras di Indonesia pada November dan Desember mengalami defisit. Bahkan kemungkinan hingga Januari (2024) masih defisit. Inilah yang menyebabkan harga menjadi naik," ujar Bayu, Jumat (8/12/2023).

Guna menyikapi kondisi tersebut, menurut Bayu, pihaknya telah menyalurkan kebutuhan beras kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berpenghasilan rendah. Lewat upaya tersebut, diharapkan dapat turut menjaga stabilitas harga beras yang terbentuk di pasar.

Selain itu, Bayu menjelaskan, pihaknya juga telah menyalurkan satu juta ton beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk dijual dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.

"Jadi harganya lebih murah sekitar Rp1.000 sampai Rp1.500 per kilogram dari harga pasar," tutur Bayu.

Sedangkan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Bulog mendapatkan izin untuk mengimpor beras dua juta ton, sejak Januari 2023 hingga saat ini yang sudah disebar ke 21 juta KPM berpenghasilan rendah.

"Impor tahap dua rencananya bulan ini dengan kuota 1 juta ton," ungkap Bayu.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan tahun depan pihaknya kembali akan melakukan importasi beras untuk menjaga stabilisasi harga juga karena masa panen terlambat akibat masa tanam yang telat.

"Kira-kira masa panen ini sekitar bulan Maret, kita tahu bulan tersebut sudah masuk Ramadan dan sebentar lagi Idul Fitri yang biasanya permintaan meningkat. Kita perlu jaga stabilisasi harganya. Apalagi Februari ada Pemilu. Untuk kuotanya masih menunggu diputuskan," papar Bayu.

Bayu mengatakan stok cadangan beras pemerintah saat ini sekitar 1,57 juta ton dan cukup untuk Desember hingga Maret 2024 mendatang.

"Dan mudah-mudahan hasil panennya bagus," pungas Bayu. (TSA)

Topik Menarik