Sampah Organik Rumah Tangga Bisa Kurangi Emisi hingga 6,83 Juta Ton

Sampah Organik Rumah Tangga Bisa Kurangi Emisi hingga 6,83 Juta Ton

Ekonomi | inews | Jum'at, 8 Desember 2023 - 22:21
share

JAKARTA, iNews.id - Sampah organik banyak dihasilkan oleh rumah tangga. Namun, siapa sangka sampah tersebut ternyata bisa mengurangi emisi hingga 6,83 juta ton.

Hal itu terungkap pada sesi diskusi panel yang bertajuk 'Transforming Organic Waste, Towards Regenerative Climate Solutions' di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12/2023).

Menurut Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar sebanyak 40,38 persen dari total sampah yang dihasilkan pada tahun 2022 adalah sampah sisa makanan. Sebagian besar sampah tersebut dihasilkan dari rumah tangga.

Sisa makanan yang dihasilkan dari rumah tangga pada dasarnya masih menyumbang pelepasan emisi gas rumah kaca. Namun, jika dikelola dan dimanfaatkan secara regeneratif sebagai solusi dari perubahan iklim.

Lebih Lanjut, Novrizal menjelaskan sebagian besar sampah organik yang dihasilkan saat ini masih bercampur dengan sampah jenis lain. Maka dari itu, sangat penting untuk mengelola sampah sejak di tingkat rumah tangga.

"Pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga bisa mengurangi emisi GRK hingga 6,83 juta ton setara CO2," kata dia.

Novrizal mengungkapkan sudah banyak inisiatif untuk mendorong pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga. Salah satunya dilakukan oleh Djarum Foundation di Kabupaten Kudus, Jawa Timur.

Direktur Strategi dan Pembangunan Berkelanjutan di Djarum Foundation Jemmy Chayadi menjelaskan
pihaknya membantu pengolahan sampah organik di Kota Kudus menjadi pupuk kompos yang diperkaya bahan organik, HumiSoil.

"HumiSoil kami gunakan dalam kegiatan penanaman pohon," ucapnya.

Dia menjelaskan, upaya Djarum Foundation untuk mendukung pengelolaan sampah organik dimulai pada tahun 2018. Pihaknya menggandeng banyak pihak untuk bekerja sama melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah. Saat ini sudah ada 312 mitra yang terdiri dari rumah tangga, restoran, kantor pemerintahan hotel, dan lain-lain.

Saat ini, Djarum Foundation telah ikut membantu pengelolaan sampah organik di Kabupaten Kudus sekitar 21 persen dari total sampah organik yang dihasilkan. Tahun 2022 lalu, sampah organik yang dikelola itu menghasilkan 7.129 m3 HumiSoil.

Jemmy menyatakan, pihaknya akan terus melakukan perluasan upaya pengelolaan sampah organik dengan menggandeng berbagai pihak terkait.

Topik Menarik