Ganjar Pranowo Sebut Indonesia Bisa jadi Lumbung Pangan Dunia dengan Cara Ini!

Ganjar Pranowo Sebut Indonesia Bisa jadi Lumbung Pangan Dunia dengan Cara Ini!

Ekonomi | inews | Kamis, 9 November 2023 - 09:17
share

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden dari Partai Perindo Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat lumbung pangan dunia. Dari volume produksinya, Indonesia termasuk salah satu negara di Asia Tenggara yang mampu berperan sebagai pusat lumbung pangan dunia.

Indonesia memiliki potensi sebagai lumbung pangan dunia, di kawasan ASEAN sendiri saya melihat Vietnam, juga Thailand, dan India di sekitar kita. Tiongkok memiliki kapasitas produksi yang besar, dan menurut saya, Indonesia juga termasuk di dalamnya," ujar Ganjar ketika memberikan paparan dalam sebuah acara yang berjudul 'Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri' di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, pada hari Selasa, 7 November 2023.

Ganjar mengklaim jumlah produksi beras Indonesia sudah termasuk dalam kategori yang memadai. Ia menyoroti pentingnya modernisasi serta campur tangan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dalam sektor pangan.

Ketika kita membicarakan potensi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, kita harus berusaha memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan, bahkan dalam situasi konflik atau perang. Ketika kita mempertimbangkan aspek produksi, kami berdialog dengan para peneliti, berdiskusi dengan para pelaku bisnis, dan kami menyampaikan hal ini kepada para profesional di sektor ini, terutama kepada para petani. Kami memiliki potensi yang kuat dalam produksi beras, meskipun rata-rata saat ini masih sekitar 5,9 ton per hektare, yang menurut saya, merupakan angka tertinggi, ucap dia.

Namun, hasil riset sudah mencapai 12 ton, jika saja kita mampu meningkatkannya menjadi 7 ton, itu akan menjadi pencapaian luar biasa. Ini menunjukkan bahwa diperlukan modernisasi, mekanisasi, dan campur tangan pemerintah. Kita tidak bisa membiarkan politik pangan bergantung pada keputusan petani sendirian tanpa campur tangan negara. Negara harus terlibat, tuturnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mendorong agar Bulog dikembalikan ke fungsi asalnya. Dengan begitu, petani tidak harus sendirian berjuang untuk meningkatkan produksi pangan.

Cara Wujudkan Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Menteri Pertanian Amran Sulaiman membeberkan cara agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan juga untuk menjadi lumbung pangan dunia. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan lahan rawa.

"Ada sekitar 10 juta hektare lahan rawa yang memiliki potensi untuk diubah menjadi lahan yang produktif. Jika kita mampu mengoptimalkan lahan tersebut, Indonesia bahkan memiliki potensi untuk menjadi pusat produksi pangan global," ungkap Amran.

Untuk mencapai swasembada, kata Amran, sektor pertanian Indonesia harus bertransisi dari metode tradisional ke metode yang lebih modern. Modernisasi ini dapat terwujud jika petani mampu menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang sesuai dengan kebutuhan.

"Kita tidak akan bisa memanfaatkan sepenuhnya 10 juta hektare lahan yang telah disebutkan jika kita hanya mengandalkan metode-metode pertanian tradisional. Diperlukan peningkatan penggunaan alsintan, traktor, drone untuk penaburan benih, transplanter, dan alat pertanian lainnya guna meningkatkan produktivitas," ucap dia.

Selain fokus pada modernisasi peralatan pertanian, Amran juga menekankan kepentingan penanganan masalah pupuk yang sering dihadapi petani. Saat ini, Amran menilai bahwa penggunaan kartu tani kurang efektif karena banyak petani yang tidak mampu menggunakannya.

"Setelah kami teliti, kami menemukan bahwa banyak petani yang tinggal di daerah pegunungan atau pedalaman tidak dapat menggunakan kartu tani. Kami berharap bahwa dalam waktu dekat, kami dapat mengeluarkan regulasi di mana petani hanya memerlukan KTP untuk mengakses pupuk subsidi," katanya.

Amran juga menyatakan bahwa pencapaian swasembada pangan memerlukan kebijakan yang tepat. Jika penanganannya keliru, akan berdampak sangat serius.

"Sebagai sektor, pertanian kita tidak akan berkembang jika kita terus menerapkan metode yang konvensional. Oleh karena itu, ada banyak regulasi yang perlu direformasi agar semua pelaku pertanian dapat bergerak lebih efisien," ungkap Amran.

Amran berencana untuk kembali menghidupkan program lama, yaitu inisiatif untuk membangun lumbung pangan di sepanjang wilayah perbatasan Indonesia dengan beberapa negara, seperti Papua New Guinea dan Malaysia.

"Kita perlu memperkuat daerah perbatasan kita dengan menyediakan produk-produk yang dibutuhkan oleh penduduk di wilayah perbatasan. Jika mereka membutuhkan bawang merah, maka itulah yang akan kita tanam. Dengan langkah ini, kita juga dapat mengurangi masalah penyelundupan. Selain itu, kita dapat dengan mudah melakukan ekspor ke negara-negara yang berbatasan dengan kita," ujar dia.

Topik Menarik