Cetak Laba 54 Miliar GMF AeroAsia Catatkan Kinerja Moncer Di 2022
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk atau GMF AeroAsia mencatatkan kinerja yang moncer sepanjang 2022.
Tercatat, GMF AeroAsia mencetak pendapatan usaha sebesar 238,7 juta dolar AS pada 2022. Bengkel pesawat pelat merah ini juga sukses mencatatkan laba bersih sebesar 3,6 juta dolar AS atau setara Rp 54 miliar.
Laporan tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) GMF AeroAsia Tahun Buku 2022, Rabu (28/6).
Direktur Utama GMF Aero Asia Andi Fahrurrozi mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil dari upaya pembenahan dan restrukturisasi perseroan baik dari segi finansial maupun operasional.
Menurut Andi, bangkitnya penerbangan komersil membuat GMF turut mendapat peningkatan permintaan reaktivasi untuk pesawat-pesawat yang berstatus grounded selama pandemi Covid-19.
Hal itu tentu menjadi sumber pendapatan yang mendorong capaian kinerja keuangan pada 2022.
Upaya pembenahan dan restrukturisasi masih akan terus kami gencarkan hingga perseroan mencapai recovery maksimal. Recovery sales, efisiensi, negosiasi, dan diversifikasi menjadi faktor kunci dalam mencapai target yang ditetapkan, ujar Andi dalam keterangannya Kamis (29/6).
Andi menuturkan, ada beberapa pekerjaan yang dilakukan GMF sehingga membuat pendapatan terkerek. Yaitu, pekerjaan modernisasi untuk satu pesawat C-130H. Di awal 2023 ini juga telah masuk pesawat kedua dan ketiga. Kemudian, GMFI pun telah berhasil menyelesaikan overhaul generator PT KAI.
Lalu, utilisasi slot hanggar pada tahun 2022 pun meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 160 persen.
Walaupun mencatatkan laba, GMF masih memiliki akumulasi laba negatif. Sehingga, perseroan tidak menyisihkan untuk keperluan cadangan umum dan pembagian dividen kepada para pemegang saham.
Perseroan memang telah menunjukkan perbaikan yang patut disyukuri, namun masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diprioritaskan, jelasnya.
Rombak Komisaris dan Direksi
Selain mencetak pendapatan besar, GMF juga merombak susunan direksi dan komisaris.
Perubahan yang dimaksud yaitu, dengan berakhirnya masa jabatan Rahmat Hanafi sebagai Komisaris Utama dan Gatot S Dewa Broto sebagai Komisaris Independen, pemegang saham sepakat mengangkat kembali Rahmat Hanafi sebagai Anggota Dewan Komisaris.
RUPST juga memberhentikan dengan hormat Maria Kristi Endah Murni sebagai anggota Dewan Komisaris, dan Ananta Widjaja sebagai Direktur Business & Base Operation.
Selanjutnya, RUPST juga menyetujui untuk mengangkat Dharmadi selaku Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Abhan sebagai Komisaris Independen, dan Irvan Pribadi sebagai Direktur Base Operation.
Dengan adanya perubahan tersebut, maka susunan direksi dan komisaris GMF Aero Asia menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Independen: Dharmadi, Komisaris Independen: Ali Gunawan, Komisaris: Rahmat Hanafi, Komisaris Independen: Abhan, Komisaris Independen: Agit Atriantio.
Direksi
Direktur Utama: Andi Fahrurrozi, Direktur Keuangan: Salusra Satria, Direktur Human Capital and Corporate Affairs: Pudjo Sarwoko, Direktur Line Operation: Mukhtaris, Direktur Base Operation: Irvan Pribadi.









