Rombak Susunan Komisaris Dan Direksi Transformasi Telkom Dipatok Makin Mulus

Rombak Susunan Komisaris Dan Direksi Transformasi Telkom Dipatok Makin Mulus

Ekonomi | BuddyKu | Rabu, 7 Juni 2023 - 07:33
share

Susunan komisaris dan direksi baru PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk diharapkan memperkuat langkah transformasi bisnis perusahaan ini semakin mulus. Salah satunya, untuk menggarap pasar Internasional.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Silmy Karim sebagai komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Selain itu, pemegang saham juga mengangkat Honesti Basyir, mantan Direktur Utama PT Biofarma (Persero) sebagai Direktur Group Business Development Telkom.

Selain itu, Telkom juga membagikan dividen sebesar 80 persen atau setara Rp 16,6 triliun dari laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 20,75 triliun. Hal tersebut juga disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Jakarta, Selasa (30/5).

Perubahan pengurus tersebut, diharapkan memuluskan kinerja Telkom menuju transformasi, sebagaimana yang diamanatkan Menteri BUMN Erick Thohir.

Menyoal ini, Direktur Eksekutif ICT (Information and Communications Technology) Institute Heru Sutadi melihat, saat ini yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) terbesar bagi Telkom adalah, membawa perusahaan pelat merah itu menjadi perusahaan kelas dunia. Serta mewujudkan harapan dari Kementerian BUMN, yang ingin menjadikan Telkom sebagai perusahaan data terbesar.

Selama ini pimpinan di Telkom sudah cukup baik. Hal ini terbukti dari dividen maupun keuntungan yang diraih perusahaan. Langkah selanjutnya, adalah bagaimana mewujudkan target, ucap Heru kepada Rakyat Merdeka , kemarin.

Heru menilai, dengan adanya pergantian jajaran direksi dan komisaris perusahaan, diharapkan menjadi langkah Telkom dalam menyiapkan strategi di tengah ketatnya persaingan di bisnis teknologi. Pasalnya, Telkom harus bisa bertransformasi untuk menuju international market . Saat ini Telkom baru menjamah bisnis di dalam negeri.

Karena itu, Heru meyakini, penyegaran kepengurusan dibutuhkan agar kinerja keuangan dan operasional Telkom bisa lebih baik lagi. Dan, mampu jadi pemain global.

Khususnya terkait penyusunan komposisi Direksi dan Komisaris Telkom, Kementerian BUMN seharusnya telah memperhatikan berbagai aspek kapasitas maupun kapabilitas (mereka), imbau Heru.

Ke depan, ia menyarankan, agar Telkom terus mendorong kontribusi pendapatan perusahaan. Sehingga tak hanya mengandalkan dari anak usaha seperti Telkomsel maupun IndiHome. Artinya, Telkom harus bisa berinovasi sendiri dalam mencari sumber pendapatan lainnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengungkapkan, RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 16,6 triliun atau 80 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2022.

Dividen perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 11,7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara sisa laba bersih sebesar 20 persen atau Rp 4,2 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan.

Dividen sebesar Rp 167,6 per lembar saham tersebut akan dibayarkan paling lambat pada 5 Juli 2023 bagi pemegang saham, yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023.

Sepanjang 2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

EBITDA ( Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization ) perseroan tercatat Rp 78,99 triliun atau tumbuh 4,3 persen year on year (yoy), dengan laba bersih operasi Rp 25,86 triliun atau tumbuh 7,7 persen yoy, rinci Ririek.

RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan. Perubahan susunan perseroan diharapkan dapat berkontribusi pada meningkatnya kinerja perseroan, serta menyukseskan langkah transformasi yang tengah dilakukan Telkom.

Adapun susunan dewan komisaris menjadi, Komisaris Utama/Komisaris Independen Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Komisaris Independen terdiri dari Wawan Iriawan, Bono Daru Adji dan Abdi Negara Nurdin, Komisaris terdiri dari Arya Mahendra Sinulingga, Marcelino Pandin, Ismail, Rizal Mallarangeng, Isa Rachmatarwata dan Silmy Karim

Sementara dewan direksi menjadi, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R, Direktur Digital Business Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Strategy Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono dan Direktur Group Business Development Honesti Basyir.

Dalam kesempatan yang sama, Telkom turut memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha ( spin-off ) IndiHome ke Telkomsel.

Aksi korporasi ini tergolong sebagai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Nomor 42/2020, yang memerlukan persetujuan pemegang saham independen. Yang telah tercapai kuorum dan disetujui mayoritas pemegang saham independen.

Ririek menjelaskan, pemisahan IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan bagian dari strategi utama perusahaan Five Bold Moves yang strategis bagi Telkom. Terutama dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.

Menurutnya, sinergi antara IndiHome dan Telkomsel, yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband , diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital.

Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya, tutup Ririek.

Topik Menarik