Keuntungan Ekspor Pasir Laut Tak Sebanding dengan Kerusakan Lingkungan yang Timbul

Keuntungan Ekspor Pasir Laut Tak Sebanding dengan Kerusakan Lingkungan yang Timbul

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 1 Juni 2023 - 18:27
share

JAKARTA - Keuntungan ekspor pasir laut tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebut nilai ekonomi yang dihasilkan dari ekspor pasir laut tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan.

Menurutnya, dari segi perhitungan economic cost and benefit analysis, benefit yang diperoleh dari ekspor pasir laut tidak terlalu besar.

"Karena menjual berupa pasir laut itu harga per meter kubiknya itu tidak terlalu tinggi, rendah," kata Fahmy kepada MPI, Kamis (1/6/2023).

Dia menambahkan, meskipun Singapura menawarkan dua kali lipat harga dari pada yang di jual di dalam negeri, harganya masih terbilang rendah.

"Sehingga dengan harga yang tadi perolehan benefit kemudian PNBP itu juga sangat kecil nah sementara cost-nya biayanya itu terlalu besar," jelasnya.

Padahal, sambung Fahmy, potensi kerusakan ekologi, kerusakan lingkungan dan adanya ancaman terhadap rakyat di sepanjang pantai karena pulau-pulau kecil berpotensi tenggelam amat besar sehingga menurutnya tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan.

"Adanya kemungkinan tenggelamnya pulau ini cost yang amat besar, tidak sebanding dengan benefit yang diperoleh tadi, sehingga secara ekonomis tidak layak kalau kemudian diizinkan untuk dijual ke luar negeri," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membuka keran ekspor pasir laut dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Dalam beleid yang diundangkan pada 15 Mei 2023 tersebut di Bab IV Pasal 9 Butir ke 2 salah satunya memperbolehkan ekspor pasir laut selama kebutuhan di dalam negeri telah tercukupi.

Topik Menarik