Kearney: Ini 4 Ketrampilan Paling Dibutuhkan Dunia Kerja Masa Depan

Kearney: Ini 4 Ketrampilan Paling Dibutuhkan Dunia Kerja Masa Depan

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 30 Mei 2023 - 16:03
share

AKURAT.CO AT Kearney mengungkap keahlian Artificial intelligence (AI)/ Machine learning (ML), Cloud computing, Product management, dan Social Media menjadi 4 ketrampilan yang paling dibutuhkan oleh dunia kerja di masa depan. Hal tersebut merujuk pada sebuah studi analisis terhadap 228 juta iklan lowongan pekerjaan di Amerika Serikat belum lama ini.

Partner dan President dari Kearney Shirley Santoso mengatakan sebagai negara dengan ekonomi digital yang besar, Indonesia bisa mengambil peluang dan mempersiapkan SDM nya ke arah sana.

Diketahui menurut Kearney, ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, dengan perkiraan nilai mencapai USD77 miliar pada tahun 2022, atau mengalami kenaikan 22% dari tahun lalu dan menyumbang 40% ekonomi digital Asia Tenggara.

Menurut Shirley, kkesenjangan kesetaraan digital yang meluas masih menjadi tantangan bagi Indonesia dan mempengaruhi ambisinya untuk mencapai visi Indonesia 2045. Indonesia memiliki potensi bonus demografi yang baik di tahun-tahun mendatang. Hanya saja, menurut sebuah studi dari Kearney, Indonesia harus mengatasi masalah struktural dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

"Sebagian besar penduduk Indonesia masih belum dibekali dengan keterampilan TIK dasar yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dalam masyarakat berorientasi teknologi saat ini.Indonesia harus segera mengembangkan infrastruktur pendidikan menjadi ekosistem digital yang kuat dan melibatkan pemerintah pusat, perusahaan swasta, BUMN, dan pelaku teknologi di bidang pendidikan," kata Shirley Selasa (30/5/2023).

Studi Kearney menunjukkan, sebagai perbandingan negara tetangga seperti Cina dan Singapura memiliki sistem pendidikan yang beradaptasi untuk menciptakan tenaga kerja masa depan. Cina mengimplementasikan kebijakan untuk mempromosikan akses universal yang menghasilkan kenaikan pendaftaran sekolah sebanyak 50% dalam 8 tahun, seperti bermain/permainan sebagai sistem pedagogi utama pada masa prasekolah. Mereka juga membuat model 1+x untuk pendidikan vokasi yang mengizinkan lembaga kejuruan dan universitas untuk menawarkan berbagai keahlian bersertifikat.

Lalu, Singapura meningkatkan sistem Institut Pendidikan Teknik untuk mengembangkan keterampilan teknologi dengan memperkuat kemitraannya. Pada level universitas, Cina mendatangkan mahasiswa internasional, fakultas, dan mitra untuk meningkatkan diplomasi dan pengetahuan. Singapura berfokus pada pembelajaran berdasarkan praktik, program khusus industri, universitas otonomi, perangkat berbasis teknologi dan inovasi, serta pedagogi yang fleksibel.

Indonesia meski saat ini belum memiliki program komprehensif untuk menyiapkan keterampilan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja di masa depan, namun pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi masalah ini dengan membentuk platform "Digital Talent Scholarship". Inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan pengembangan keterampilan digital dan menjembatani kesenjangan keterampilan digital di Indonesia, dengan fokus pada pengembangan talenta yang dapat berkontribusi pada ekonomi digital negara.

"Inisiatif Kemenkominfo untuk membentuk Digital Talent Scholarship merupakan langkah nyata untuk memajukan ekonomi digital Indonesia. Dengan membekali tenaga kerja dengan keterampilan digital yang diperlukan, Indonesia akan lebih siap untuk bersaing di pasar global dan mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkas Shirley.

Topik Menarik