Kelebihan dan Kekurangan Sistem Barter pada Perdagangan
JAKARTA, celebrities.id - Ada sejumlah kelebihan dan kekurangan sistem barter yang digunakan pada perdagangan di zaman dulu.
Sistem barter merupakan sebuah metode perdagangan kuno yang kerap diterapkan di seluruh negara, termasuk di Indonesia. Sistem satu ini diberlakukan sebagai alat pembayaran yang sah sebelum muncul uang tunai seperti di zaman modern sekarang ini.
Metode barter memiliki arti sebagai alat pembayaran yang dilakukan dengan cara saling menukar barang dan jasa atas persetujuan dua belah pihak. Sistem pembayaran ini memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga ditinggalkan masyarakat.
Berikut celebrities.id telah merangkum dari berbagai sumber pada Kamis (6/4/2023) terkait kelebihan dan kekurang dan sistem barter.
Kelebihan Sistem Barter
1. Membangun Relasi
Kelebihan pertama dari sistem barter yakni dapat membangun dan menambah relasi. Hal ini karena sistem pembayaran konvensional dapat dilakukan apabila dua orang bersangkutan saling percaya satu sama lain. Dengan begitu secara otomatis munculnya relasi dan koneksi yang dapat membangun rasa percaya sehingga hubungan jauh lebih baik.
2. Arus Kas Mengalami Peningkatan
Keuntungan kedua menerapkan sistem barter dalam era modern satu ini salah satunya yakni dapat meningkatkan arus kas. Hal itu karena tidak adanya uang tunai yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap pembelian barang dan jasa. Dengan begitu kas perusahaan dapat disalurkan untuk kebutuhan lain yang jauh lebih penting.
3. Mencegah Pemborosan
Kelebihan ketiga dari penerapan sistem barter adalah mencegah terjadinya pemborosan. Hal itu karena tidak ada alat pembayaran yang sah. Semua terjadi karena untuk mencukupi kebutuhan satu sama lain.
Kekurangan Sistem Barter
Sistem barter juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu kamu ketahui. Berikut rincian kekurangan sistem barter.
1. Tidak Ada Tanda Terima
Kerugian yang pertama dari sistem barter adalah tidak ada tanda terima yang dilakukan dengan menukar mata uang. Cara satu ini tentu akan sulit diakui sebagai alat nilai tukar yang sah.
2. Ketidaksetaraan Nilai Barang yang Ditukar
Kekurangan kedua dari sistem barter yang diterapkan pada zaman kuno adalah ketidaksetaraan nilai barang yang ditukarkan. Hal itu karena perbedaan sistem dimana barter dapat berjalan untuk memenuhi kebutuhan hidup bukan untuk mencari keuntungan. Dengan begitu kerap kali terjadi sistem barter yang dilakukan bernilai sama atau lebih tinggi dari salah satunya.
3. Sulit Menyimpan Kekayaan
Kekurangan ketiga dari penerapan sistem barter adalah sulitnya dalam menyimpan aset kekayaan karena pola itu dapat terjadi bukan dalam bentuk uang. Untuk itu, aset kekayaan akan cenderung lebih sulit disimpan karena membutuhkan tempat serta rawan pencurian barang apabila barter dilakukan dengan menukar barang.









