Dikira Pecah Revolusi, Fatmawati dan Guntur Ikut Soekarno ke Rengasdengklok

Dikira Pecah Revolusi, Fatmawati dan Guntur Ikut Soekarno ke Rengasdengklok

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 2 April 2023 - 03:14
share

PERBEDAAN pendapat antara golongan muda dan Soekarno -Hatta tidak kunjung menghasilkan titik temu. Pada akhirnya, 16 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta dipaksa golongan muda untuk meninggalkan Jakarta.

Dikutip dalam buku Soekarno Fatmawati Sebuah Kisah Cinta Klasik yang ditulis oleh Adhe Riyanto, Soekarno dan Hatta akan pergi ke Rengasdengklok, sebuah tempat asrama Pembela Tanah Air (PETA) yang berada di daerah Karawang, Jawa Barat.

Golongan muda mengira pada hari itu revolusi akan pecah. Karena itu, Fatmawati bersama Guntur yang saat itu masih berusia sembilan bulan juga ikut dibawa ke Rengasdengklok.

Rencana golongan muda untuk menggempur Jepang tidak pernah terjadi. Bahkan, rapat PPKI pada hari itu juga dibatalkan karena Soekarno dan Hatta tidak berada di Jakarta sehingga golongan muda tidak dapat berbuat banyak.

Akhirnya mereka pun sadar tidak dapat melakukan proklamasi tanpa adanya kehadiran Soekarno dan Hatta. Bahkan, Wikana, pembantu Achmad Subardjo tidak menjawab saat Hatta mengusulkan agar mereka mencari pemimpin selain Soekarno-Hatta, yang bersedia untuk memproklamasikan kemerdekaan tanpa melalui PPKI.

Namun, berkat Subardjo yang berusaha menghubungi tokoh-tokoh pemuda dan pihak Angkatan Laut Jepang membuat Soekarno-Hatta dapat kembali ke Jakarta pada malam harinya. Bahkan, Subardjo juga memberikan pengertian kepada golongan muda bahwa pemaksaan yang mereka lakukan akan menghambat jalannya proklamasi kemerdekaan.

Sementara itu, pada saat Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta, mereka harus segera mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. Namun, tentu saja ada beberapa pertimbangan dalam rencana ini, yaitu pihak Sekutu yang pasti akan mengembalikan Indonesia kepada Belanda.

Selain itu, juga ada pihak Jepang yang akan tunduk pada syarat-syarat perdamaian saat penyerahan kekuasaan kepada Sekutu serta para pemuda Indonesia yang sudah diberikan janji akan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Hingga, pada pukul 20.00 WIB, Achmad Soebardjo menghubungi anggota-anggota PPKI untuk mengadakan sidang di rumah Laksamana Maeda yang nantinya Soekarno dan Hatta akan melakukan pertemuan dengan pihak Jepang.

Topik Menarik