BTN Raih Dana Right Issue Rp4,13 Triliun, Penyaluran KPR Bakal Lebih Masif

BTN Raih Dana Right Issue Rp4,13 Triliun, Penyaluran KPR Bakal Lebih Masif

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 29 Januari 2023 - 15:34
share

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN berkomitmen meningkatkan layanan kepada nasabah di tahun ini, terutama untuk penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang lebih masif.

Hal itu, dapat dilakukan BTN setelah meraih dana right issue sebesar Rp4,13 triliun dan Rp2,5 triliun dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian Keuangan.

Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo dan Wakil Komisaris Utama, Iqbal Latanro menandatangani Kontrak Kerja Manajemen tahun 2023 yang memasukan target-target dari KPI Rights Issue.

Kami akan memastikan amanah yang telah diberikan akan kami laksanakan dengan penuh kesungguhan hingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang nyata yaitu memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah, kata Haru dalam keterangan resmi, Jumat (27/1/2023) lalu.

Ada 6 target KPI Rights Issue BTN yang akan menjadi fokus, yaitu:

- penyaluran KPR secara akumulatif dari tahun 2021-2024 menjadi 1,32 juta unit
- peningkatan profitabilitas
- perbaikan rasio permodalan
- rasio kualitas kredit
- peningkatan kontribusi dividen dan pajak untuk negara
- serta penciptaan inovasi bisnis.

Sementara untuk tahun 2023, Haru menilai terdapat sejumlah tantangan yang menghadang perekonomian dan bisnis perbankan, diantaranya ketatnya likuiditas dan kenaikan suku bunga acuan serta persaingan baik dari sisi suku bunga kredit maupun tabungan hingga tren transaksi digital yang menjadi perilaku baru nasabah.

Oleh sebab itu pada Rapat Kerja dengan tema Digital Disruption to Expand Mortgage and Beyond tersebut, Haru menegaskan perlunya transformasi digitalisasi bisnis yang diiringi dengan transformasi leadership.

BTN berkomitmen untuk mengembangkan Digital Channel ekosistem yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dari sisi hunian, ungkap Haru.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap dari PMN yang diberikan pemerintah, Bank BTN dapat bersinergi dan memberi nilai tambah namun tetap memprioritaskan kesehatan neraca keuangannya dalam menjawab tantangan sektor perumahan.

Jadi saya berharap, BTN tentu untuk bisa bersinergi dan memberi nilai tambah tapi BTN harus sehat, kalau anda sakit, sama kalau anda sakit punya Covid, mau join sama malah bisa nularin semua, kata Menteri Keuangan saat memberikan paparan pada Rapat Kerja Bank BTN 2023, di Jakarta, Jumat (27/1).

Pada rapat kerja BTN yang khusus membahas target dan inisiatif Bank BTN tahun 2023 tersebut, Menteri Keuangan menekankan pentingnya Bank BTN terus menjaga neraca keuangannya pada sisi fundamental meskipun diberikan amanah oleh Pemerintah untuk mendukung program perumahan yang ditetapkan Pemerintah.

Menteri Keuangan menilai, dalam menetapkan target-target pencapaian dari penggunaan dana Rights Issue tidak dipersempit hanya pada penyaluran kredit ke perumahan, namun harus lebih luas dari target akumulasi sebesar 1,32 juta unit yang ditetapkan tercapai pada tahun 2025.

Anda BUMN, tidak bekerja sekedar cari untung, keuangan tetap harus harus dijaga tapi its the not only objective, anda punya idealisme, membangun Indonesia, mensejahterakan masyarakat dari sisi keuangan, jalankan amanah itu dengan baik istiqomah menjadi mortgage company terbaik di ASEAN dan membuat rakyat dan Indonesia bangga kepada anda, kata Sri Mulyani.

Saat ini Bank BTN telah memiliki BTN Property, BTN Property for Developers & BTN Smart Residence yang dapat memberikan kenyamanan bagi Nasabah mencari rumah yang diinginkan sekaligus dapat memberikan jasa after sales kepada Nasabah.

BTN menciptakan sebuah ecosystem perumahan yang dapat diakses hanya dalam genggaman tangan. pengembangan ini akan terus dilakukan sebagai bagian komitmen Bank BTN menjadi the best mortgage Bank in Southeast Asia 2025, kata Haru.

Adapun target tahun 2023 Haru menjelaskan diantaranya, kredit tumbuh sekitar 9%, sementara Dana Pihak Ketiga tumbuh sekitar 8%, sementara laba bisa meningkat sekitar 8% serta NPL bisa ditekan di bawah 3%.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Komisaris Utama BTN, Iqbal Latanro menyampaikan pandangan agar BTN mampu menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi tahun 2023 antara lain, Bank BTN harus memperkuat muruah sebagai Bank Perumahan, peningkatan dana murah serta peningkatan fee based income atau pendapatan non bunga.

Selain itu dari sisi SDM, diperlukan peningkatan kompetensi pegawai, dan peningkatan budaya melayani nasabah serta meningkatkan leadership, tutur Iqbal.

Topik Menarik