Siapa Pemilik Bus PO Garuda Mas? Ternyata Ini Orangnya Berharta Triliunan

Siapa Pemilik Bus PO Garuda Mas? Ternyata Ini Orangnya Berharta Triliunan

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 2 Januari 2023 - 15:31
share

JAKARTA- Siapa pemilik bus PO Garuda Mas menarik diulas. Dia adalah Sukanto Tanoto merupakan pengusaha Indonesia yang memulai usaha di industri pengolahan kayu. Pada tahun 2013, dia adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan nilai aset sebesar USD2,3 miliar.

Berawal sebagai pemasok peralatan dan kebutuhan bagi perusahaan minyak negara Pertamina, Sukanto Tanoto merintis usaha di bidang kehutanan pada tahun 1972. Kepentingan bisnis Sukanto Tanoto dijalankan oleh kelompok usaha the Royal Golden Eagle International (RGEI), yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas.

Saat ini kekayaan Sukanto Tanoto tembus USD2,2 miliar per 4 Januari 2022. Angka ini setara dengan Rp31,4 triliun (kurs USD14.300/dolar).

Pada Februari 2021, kekayaannya mencapai USD1,4 miliar, setara dengan Rp19,6 triliun berdasarkan kurs saat itu.

Dengan kekayaan saat ini, Sukanto menduduki peringkat ke-21 dalam daftar orang terkaya se-Indonesia dan menjadi orang terkaya ke-2141 sedunia.

Kekayaannya berasal dari bisnis kayu lapis, pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, dan pengembangan sumber daya energi yang dijalankannya. Untuk pengembangan sumber daya energi, dijalankan di bawah perusahaan Royal Golden Eagle (RGE).

Pada 1967, Sukanto memulai bisnis sebagai pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri minyak. Kemudian, RGE pun berkembang dan go internasional.

Tak cuma itu, ia juga menggerakkan bisnis sumber daya energi, Pacific Oil dan Gas, dengan wilayah operasi di Indonesia, Tiongkok, Brasil, Spanyol, dan kantor pemasaran di banyak negara di seluruh dunia.

Bracell miliknya pun menjadi salah satu produsen selulosa khusus terbesar sedunia. Ini digunakan mulai dari tisu bayi hingga eskrim.

Saat ini, Sukanto mendirikan organisasi bernama Tanoto Foundation bersama sang istri pada tahun 1981. Ia pun dikenal sebagai filantropis berkat organisasi yang bergerak di bidang pendidikan itu.

Perusahaan yang dimilikinya ini telah mengalokasikan USD200 juta (Rp2,8 triliun) untuk mengembangkan bahan baku nabati dan solusi manufaktur bersih untuk pembuatan tekstil.

Sukanto kemudian menjadi sponsor Asian Games 2018 dan berkomitmen merenovasi perpustakaan dari 31 medali emas Indonesia lewat organisasinya itu.

(RIN)

Topik Menarik