Tanpa Kepemilikan HMETD, Begini Cara Investor Dapatkan Rights Issue BBTN

Tanpa Kepemilikan HMETD, Begini Cara Investor Dapatkan Rights Issue BBTN

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 30 Desember 2022 - 11:31
share

IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) secara resmi telah menggulirkan proses Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue yang telah direncanakan sejak awal.

Dalam aksi korporasi tersebutu, BTN bakal menerbitkan saham baru seri B sebanyak 3,44 miliar saham, dengan target dana segar yang akan diraup sebesar Rp4,13 triliun.

Dalam prosesnya, pelaksanaan rights issue BBTN sejak Rabu (28/12/2022) lalu telah memasuki tahapan masa pelaksanaan (exercise right) sekaligus masa perdagangan HMETD hingga 5 Januari 2022 mendatang.

Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali telah melaksanakan seluruh haknya melalui Pernyataan Modal Negara (PMN) senilai Rp2,48 triliun pada hari pertama perdagangan rights.

Setoran modal dari pemegang saham pengendali ini setara dengan 60 persen dari total rights yang diterbitkan perusahaan. Langkah pemerintah yang telah mengexercise haknya sejak hari pertama perdagangan ini menunjukkan komitmen dukungan atas kinerja BBTN ke depan.

Dengan hak pemerintah telah diexercise, maka dalam perdagangan rights hingga 5 Januari 2023 mendatang hanya tersisa 40 persen rights saja yang tersedia di market. Jika investor pemilik HMETD melaksanakan seluruh haknya, maka selesai sudah rights issue BBTN.

Bagi investor yang ingin mengikuti rights issue BTN namun belum memiliki HMETD maka ada cara mudah untuk mendapatkannya, yaitu dengan membelinya di pasar modal.
Berbeda dengan saham biasa, HMETD dengan kode BBTN-R hanya bisa dibeli di Pasar Tunai yang beroperasi pada sesi 1 atau pukul 09.00-11.30 WIB.

Untuk bertransaksi di Pasar Tunai anda harus menggunakan fresh money atau dana T+0. Jadi pastikan dana untuk membeli BBTN-R tersebut tersedia dan bukan dana T+1 atau T+2.

Lalu berapa harga yang ideal untuk sebuah BBTN-R?

Pada umumnya harga BBTN-R akan mengikuti harga saham induk dengan dikurangi harga pelaksanaan HMETD. Bila harga saham induk BBTN sebesar Rp1.350 dan dikurangi harga pelaksanaan HMETD Rp1.200 maka idealnya harga BBTN-R adalah di kisaran Rp150.

Tapi seringkali market tidak bergerak secara linier. Hal ini tentu membuat pilihan bagi investor apakah ingin tetap membeli BBTN-R dan kemudian menebusnya menjadi saham baru BBTN, atau cukup mengambil saham induk dan menunggu sampai untung.

Perlu dicatat bahwa masa perdagangan BBTN-R terjadi selama 7 hari perdagangan bursa sehingga harganya bisa fluktuaktif setiap hari. Pastikan anda sudah menebus HMETD paling lambat pada 5 Januari 2023.

Bila melewati tanggal tersebut maka BBTN-R akan hangus, tidak bisa diperdagangkan lagi dan tidak bisa ditebus menjadi saham BBTN.

Apapun pilihan dalam aksi korporasi ini, yang perlu digarisbawahi bahwa saham BBTN serta harga pelaksanaan rights issue masih tergolong undervalue atau masih lebih murah dibandingkan bank besar lainnya.

Saham BBTN pada perdagangan saham Kamis (29/12/2022) ditutup pada level Rp1.350 setara dengan 0,79X price to book value (PBV).

Sementara itu harga pelaksanaan rights issue Rp 1.200 setara dengan 0,7X PBV. Sebagai perbandingan, sejumlah bank besar memiliki valuasi di atas 2X PBV. Misalkan seperti BBCA di sekitar 5x PBV, BBRI di 2,54x dan BMRI di 2,22x PBV.

Paska rights issue, nilai buku per saham (book value per share/BVPS) BBTN setara Rp1.703 dengan asumsi bahwa seluruh HMETD terserap seluruhnya. Sebelum pelaksanaan HMETD, nilai buku per saham BBTN atau 1x PBV tercatat Rp2.039.

Sebagai perbandingan, sejumlah bank besar memiliki valuasi di atas 2X PBV. Misalkan seperti BBCA di sekitar 5x PBV, BBRI di 2,54x dan BMRI di 2,22x PBV. (TSA)

Topik Menarik