5 Alasan Banyak Crazy Rich di Kota Surabaya, Lokasi Geografis Strategis hingga Jadi Pusat Bisnis

5 Alasan Banyak Crazy Rich di Kota Surabaya, Lokasi Geografis Strategis hingga Jadi Pusat Bisnis

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 19 Desember 2022 - 08:39
share

SURABAYA, celebrities.id - Kota Surabaya terkenal sebagai tempat tinggal banyak para konglomerat alias Crazy Rich. Tak dimungkiri, sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, Surabanya juga merupakan pusat bisnis, pendidikan, perdagangan dan industri di Jawa Timur (Jatim).

Tak hanya itu, Ibu Kota Jawa Timur tersebut juga menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian Jatim. Maka bisa disebut, Surabaya adalah kota metropolitan terbesar di provinsi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa itu.

Banyak warga Surabaya yang masuk dalam kategori orang superkaya. Bahkan, tagar #crazyrichsurabayan juga viral bersama tagar Crazy Rich beberapa waktu lalu di media sosial. Tak heran jika beberapa konglomerat Kota Pahlawan juga mendapat julukan Crazy Rich Surabaya.

Adapun para kaum tajir alias Crazy Rich Surabaya di antaranya Alexander Tedja, Tahir, Susilo Wonowidjojo, serta Wijono dan Hermanto Tanoko.

Lantas, apa alasan banyak Crazy Rich di Surabya? Berikut jawabannya yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (19/12/2022).

Alasan Banyak Crazy Rich di Surabaya

1. Letak geografis strategis

Secara geograifs, letak Kota Surabaya cukup strategis. Pasalnya, kota ini menjadi penghubung Indonesia bagian Barat hingga ke Timur dan Tengah. Itulah yang disinyalir jadi alasan kenapa banyak konglomerat memilih tinggal di sana.

Ya, lokasi yang strategis ini menjadikan Surabaya cukup unggul di sektor perdagangan. Perputaran uang di kota ini begitu deras. Wajar saja di Surabaya banyak pusat industri, sampai-sampai kota ini jadi salah satu kota industri terbesar di Indonesia.

2. Investasi

Dari sisi investasi, capaian nilai realisasi investasi Surabaya pada 2021 menjadi yang terbesar kedua sekabupaten/kota di Indonesia. Surabaya memberikan kontribusi investasi dengan total Rp29,22 triliun.

Realisasi investasi Surabaya didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hingga 90 persen, yakni Rp26,37 triliun. Ini menunjukkan minat investor Tanah Air, masih tinggi dibanding Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp2,85 triliun.

3. Penerbangan langsung

Di Surabaya, banyak maskapai besar yang menyediakan penerbangan langsung ke berbagai daerah. Sehingga, penumpang tidak perlu ke Jakarta dulu untuk dapat bepergian via udara.

Melansir website resmi Bandara Juanda, tercatat pertumbuhan jumlah penumpang selama semester I 2022 sebanyak 4.849.080 penumpang datang dan berangkat atau rata-rata per hari sejumlah 27.000 penumpang dilayani di Bandara Juanda ini. Ini menunjukkan Bandara Juanda adalah bandara dengan lalu lintas penumpang dan barang terbesar kedua setelah Jakarta.

4. PDRB Surabaya tinggi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya pada 2017 lalu menyumbang nyaris seperempat persen dari perekonomian Jawa Timur. Sedangkan PDRB Jatim menyumbang sekitar 15 persen dari PDB nasional. Artinya, Surabaya merupakan salah satu penggerak perekonomian Indonesia.

Jembatan Suramadu salah satu penghubung penting di Kota Surabaya. (Foto: celebrities.id/Indonesia.travel)
Jembatan Suramadu salah satu penghubung penting di Kota Surabaya. (Foto: celebrities.id/Indonesia.travel)

Sementara pertumbuhan ekonomi di Surabaya pada tahun lalu juga melampaui kinerja Jawa Timur, bahkan nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, nilai PDRB Kota Surabaya atas dasar harga berlaku pada tahun lalu mencapai Rp590,23 triliun, meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp554,51 triliun dampak melandainya pandemi Covid-19 dan mulai pulihnya ekonomi.

Sementara pada kuartal III 2022, PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp700,59 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp447,54 triliun.

5. Berbagai sarana jadi unggulan

Surabaya banyak dianggap ideal untuk jadi tempat tinggal karena fasilitas publiknya yang sangat memadai, mulai dari sarana pendidikan, kesehatan, transportasi dan lain sebagainya.

BPS Jawa Timur mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya mengalami peningkatan. Pada 2020 sebesar 82,23 dan meningkat di 2021 menjadi 82,31. Kemudian pada 2022, IPM Kota Surabaya mencapai 82,74 yang merupakan tertinggi di Jawa Timur.

Nilai IPM tersebut menunjukkan kualitas pembangunan manusia di Kota Surabaya berada pada kelompok status kategori Sangat Tinggi (IPM 80). IPM sendiri diukur dari umur panjang dan hidup sehat penduduknya, pengetahuan, serta standar hidup layak.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Kenapa Banyak Crazy Rich di Surabaya? Ini Jawabannya. "

Topik Menarik