KLHK Minta Pemda Lanjutkan Upaya Penghapusan Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil

KLHK Minta Pemda Lanjutkan Upaya Penghapusan Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil

Ekonomi | BuddyKu | Rabu, 7 Desember 2022 - 16:47
share

IDXChannel - Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, meminta seluruh pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah (Pemda), untuk melanjutkan upaya penghapusan merkuri di pertambangan emas skala kecil (PESK).

Melalui kerja sama KLHK, Badan Riset dan Inovasi (BRIN), serta United Nations Development Programs (UNDP), telah berhasil menekan penggunaan merkuri hingga 23 ton.

"Saya minta dari pemerintah daerah jangan berhenti pada saat proyek ini sudah selesai. Tolong dijaga keberlanjutan dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan," kata rosa Dalam acara diseminasi hasil Proyek Global Opportunities for Long-Term Development - Integrated Sound Management of Mercury (GOLD-ISMIA) di Kempinski Hotel, Jakarta, Rabu (7/12/2022).

"Jangan sampai ketika proyek ini sudah selesai balik lagi ke merkuri," sambungnya.

Dia pun meminta peran aktif dari Pemda untuk terus berupaya mendorong penghapusan penggunaan merkuri di PESK. Selain itu, ia juga mendorong pemda untuk melaporkan setiap permasalahan yang terjadi seperti kerusakan perlengkapan.

"Jadi yang turut menjaga adalah teman-teman pemda, Dinas Lingkungan Hidup harus jaga," ujarnya.

Untuk diketahui, proyek GOLD-ISMIA merupakan proyek yang mempunyai tujuan untuk mengurangi dan menghilangkan penggunaan merkuri di PESK dengan cara penguatan regulasi, memberikan akses pembiayaan untuk pembelian peralatan pengolahan emas tanpa merkuri, memberikan bantuan teknis, alih teknologi, peningkatan kesadartahuan bahaya merkuri dan memberikan akses seimbang untuk penambang perempuan dan laki-laki.

Proyek tersebut sudah dilaksanakan sekitar 4,5 tahun dan diadakan di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Lombok Barat, Minahasa Utara, Halmahera Selatan, Gorontalo Utara dan Kuantan Singingi.

(FRI)

Topik Menarik