Ternyata Jokowi Berambisi Duetkan Prabowo-Ganjar, Pengamat: Saling Lengkapi, Kayak Sosok Soekarno dan Hatta!

Ternyata Jokowi Berambisi Duetkan Prabowo-Ganjar, Pengamat: Saling Lengkapi, Kayak Sosok Soekarno dan Hatta!

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 1 Desember 2022 - 12:59
share

Pengamat Politik Igor Dirgantara membeberkan makna di balik pernyataan-pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belakangan mengarah ke endorse Prabowo dan Ganjar.

Igor berpendapat, Jokowi akan merekomendasikan nama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai pasangan Capres-Cawapres 2022.

Hal ini, menurutnya, merujuk pada dua pernyataan Jokowi dalam sebulan terakhir ini.

Pertama, pernyataan Jokowi dalam pidato acara HUT ke-8 Partai Perindo, 7 November lalu.

"Pernyataan Jokowi tanpa teks dengan jelas mengatakan pasca dirinya lengser di 2024 nanti adalah jatahnya Prabowo," ungkap Igor dikutip dari RMOL , Kamis (1/12/2022).

Kedua, pernyataan Jokowi saat memberikan sambutan di acara relawan di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, 26 November lalu.

"Dengan membaca teks, Jokowi mengimbau untuk memilih pemimpin yang berambut putih dan banyak kerutan di wajahnya," ucap Dosen Fisip Universitas Jayabaya ini.

Lebih lanjut Igor menjelaskan, setidaknya ada tiga alasan mengapa Jokowi menginginkan duet Prabowo-Ganjar maju di Pilpres 2024.

Alasan pertama adalah elektabilitas dan popularitas Prabowo dan Ganjar diharapkan oleh masyarakat untuk melanjutkan kepemimpinan Jokowi.

"Baik Prabowo maupun Ganjar selalu berada di tiga besar dari semua hasil survei," terang Igor. Menurut dia, jika Prabowo-Ganjar bisa berduet maka strong voters dari pemilih Jokowi, Prabowo, dan Ganjar akan semakin solid dan undecided voters akan mengecil.

Alasan kedua adalah saling melengkapi satu sama lain. Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra serta Menteri Pertahanan pemerintahan Jokowi. Sementara Ganjar Gubernur Jawa Tengah dan kader PDIP.

Baca Juga: Jokowi Kehilangan Taji! Endorsenya ke Prabowo Subianto Gak Ngaruh

"Keduanya paham apa yang dirasakan oleh rakyat karena mau turun langsung ke lapangan," ungkapnya.

Igor mengatakan, menurut teori, ada dua tipe kepemimpinan nasional, yaitu solidarity maker dan administratur . Jika kedua tipe itu disatukan maka sangat lengkap dan ideal.

"Prabowo bertipe solidarity maker bergaya Soekarno, sedangkan Ganjar lebih ke tipe administratur seperti Muhammad Hatta," jelas Director Survei and Polling Indonesia (SPIN) tersebut.

Kemudian, alasan ketiga adalah baik Prabowo dan Ganjar sama-sama menjunjung tinggi nilai keberagaman Indonesia.

"Prabowo-Ganjar adalah simbol persatuan untuk mencegah polarisasi dan keberlanjutan ( contuinity ) program pembangunan Jokowi," pungkas Igor.

Topik Menarik