Optimis Jadi Penguasa Pasar, Prudential Syariah Diluncurkan
JAKARTA -PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) yang merupakan hasil spin off dari Unit Usaha Syariah PT Prudential Assurance Indonesia secara resmi telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 Maret 2022. Prudential Syariah pun optimis bisa menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia.
Presiden Direktur PT Prudential Assurance Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany mengatakan, selama 14 tahun terakhir Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar di industri asuransi jiwa syariah, dengan penguasaan market share sebesar 29 persen.
Saat ini kami nomor satu dengan market share sebesar 29 persen. Kami akan terus berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memiliki 49 produk syariah yang komprehensif, ujar Triwardhany dalam sambutannya saat Grand Launching Prudential Syariah secara offline dan online, di Jakarta (5/4/2022).
Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar memaparkan, alasan Prudential Indonesia masuk ke pasar syariah di dalam negeri antara lain melihat besarnya demografi masyarakat muslim, yang belum terlayani oleh produk-produk keuangan syariah termasuk asuransi jiwa syariah.
Ia menyebut, porsi asuransi jiwa syariah saat ini masih sebesar sepersepuluh dari asuransi jiwa konvensional. Sehingga ada potensi besar untuk bisa tumbuh di pasar yang menurutnya masih blue ocean alias pasar yang masih luas dengan tingkat kompetisi yang masih rendah.
Dan Prudential tentunya harus mampu menikmati first mover advantage selaku pihak yang mengambil peluang lebih besar dari pemain lainnya, ujar Omar.
Omar menyebut, pihaknya menetapkan tiga strategi untuk bertumbuh besar dan mampu menjadi pemain utama di pasar asuransi jiwa syariah dalam negeri. Yaitu, inovasi, kolaborasi dan digitalisasi.
Prudential Syariah, sambungnya, akan melengkapi diri dengan produk-produk inovatif yang akan sesuai dengan kebutuhan pasar. Berikutnya akan berkolaborasi dan bersinergi dengan entitas bisnis lainnya, agar dapat merambah ke ekosistem bisnis yang jauh lebih luas.
Berikutnya tentu digitalisasi, dengan digitalisasi kami akan membuat semua layanan akan jauh lebih efisien dan terdistribusi dengan cepat, ujarnya.
Optimisme ini, sambungnya, bukannya tanpa dasar. Selain masih tingginya potensi pasar yang belum tersentuh industri, dengan tiga strategi besar yang akan dilakukan Prudential Syariah ia yakin pasar akan merespons dengan baik.
Selain itu dengan infrastruktur digital yang dikembangkan perusahaan, yakni Deen by Prudential, pihaknya optimistis bisa mengajak masyarakat lebih luas untuk berasuransi lewat digital.
Chief Executive of Prudential Asia & Africa Nic Nicandrou menambahkan, ambisinya untuk bisa membawa Prudential sebagai pemain industri asuransi jiwa terbesar di Asia.
Kami sudah terbesar di Malaysia dengan pangsa pasar sekitar 30 persen, begitu juga kami di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 30 persen. Namun jumlah nasabah kami baru sekitar 400 ribu nasabah, dan kami mentargetkan bisa merangkum 5 juta nasabah dalam lima tahun, pungkas Nic. (ewi/r10)






