Berikut Deretan Sanksi Ekonomi Rusia Akibat Perang dengan Ukraina

Berikut Deretan Sanksi Ekonomi Rusia Akibat Perang dengan Ukraina

Ekonomi | inewsid | Senin, 7 Maret 2022 - 14:14
share

JAKARTA, iNews.id - Berbagai negara memberikan sanksi ekonomi Rusia akibat perang dengan Ukraina. Tidak hanya itu, diperkirakan masih ada lagi sanksi lanjutan yang akan diberikan kepada negara beruang merah tersebut karena invasi ke negara tetangganya itu.

Sejumlah sanksi ekonomi yang didapat Rusia berasal dari sebagian negara Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Sanksi tersebut sekaligus menekan Presiden Rusia Vladimir Putin agar menghentikan invasi ke Ukraina.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut deretan sanksi ekonomi Rusia akibat perang dengan Ukraina:

1. Amerika Serikat (AS)

Presiden AS Joe Biden menjadi kepala negara pertama yang memberikan sanksi terhadap Rusia. Pada tahap pertama, AS memutuskan koneksi ke sistem keuangan AS untuk lembaga keuangan terbesar Rusia, Sberbank, termasuk 25 anak usahanya.

Sanksi ini bakal membatasi akses Sberbank yang menguasai hampir sepertiga transaksi perbankan Rusia ke transaksi yang dilakukan dalam dolar.

Selain itu, pemblokiran juga dilakukan terhadap lembaga keuangan Rusia lainnya, seperti VTB Bank (termasuk 20 anak usahanya), Bank Otkritie, Sovcombank OJSC, dan Novikombank (termasuk 34 anak usaha). Selain memblokir, AS juga membekukan aset dan melarang warga AS berurusan dengan lembaga keuangan tersebut.

Kemudian, AS membatasi utang dan ekuitas baru terhadap 13 perusahaan besar Rusia, mulai dari Sberbank, AlfaBank, Gazprombank, Gazprom Neft, Gazprom, Alrosa, Sovcomloft, Rostelecom, RusHydro, Credit Bank of Moscow, Russian Railways, Transneft, dan Russian Agricultural Bank.

Lalu, AS juga membatasi ekspor teknologi pertahanan dan aeronautika ke Rusia dan 24 individu serta organisasi Belarusia yang dituding mendukung dan membantu invasi Rusia ke Ukraina.

Selanjutnya, AS melakukan pemblokiran penuh tambahan terhadap sejumlah elit Rusia dan anggota keluarganya, mulai dari Sergei Ivanov, Galina Ulyutina, Alexander Vedyakhin, Andrey Puchkov, Yuriy Solviev, dan Nikolai Patrushev.

Selai itu, AS turut membatasi militer Rusia saat melakukan invasi ke Ukraina, termasuk membatasi ekspor di hampir semua barang dari negeri Paman Sam yang terkait dengan militer.

2. Swiss

Swiss belum lama ini memutuskan untuk memberikan sanksi ekonomi Rusia akibat perang, di mana negara yang dikenal tradisi netralitasnya ini membekukan aset milik Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Mikhail Mishustin, dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Sanksi yang diberikan pemerintah Swiss mengadopsi sanksi yang diberikan Uni Eropa yang dilakukan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Selain itu, Swiss juga akan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan dari Rusia dan memberlakukan larangan masuk terhadap sejumlah individu yang memiliki koneksi ke Swiss dan dekat dengan presiden Rusia.

3. Uni Eropa

Uni Eropa menambahkan deretan sanksi ekonomi Rusia akibat perang yang disetujui oleh para pemimpin Uni Eropa, seperti membatasi kemampuan Rusia untuk menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di bank-bank Uni Eropa.

Uni Eropa juga memberikan sanksi kepada politikus, anggota parlemen, serta pejabat Rusia yang memungkinkan investor Uni Eropa tidak dapat melakukan transaksi dengan obligor negara tersebut.

Selanjutnya, Uni Eropa membatasi Rusia dalam akses pasar, layanan modal, serta keuangan terhadap negara-negara Uni Eropa.

4. Inggris

Setelah membekukan semua aset milik Putin dan Lavrov, pemerintah Inggris menambahkan kedua orang tersebut ke daftar oligarki Rusia yang rekening bank dan propertinya dibekukan di negara tersebut.

Inggris terlebih dahulu telah membekukan aset bank Rusia, VTB dan produsen senjata Rostec, dan melarang penerbangan maskapai penerbangan utama Rusia Aeroflot dari wilayah udaranya.

5. Jepang

Jepang turut memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dengan melarang penerbitan obligasi di negaranya. Kemudian, Jepang menjatuhkan sanksi terhadap bank sentral Rusia, di antaranya pembatasan transaksi antar kedua negara.

Selain itu, Jepang akan memberlakukan pembatasan ekspor terhadap Belarusia, dan menjatuhkan sanksi terhadap organisasi dan individu asal negara tersebut yang membantu Rusia dalam invasi ke Ukraina.

6. Kanada

Kanada mendukung penghapusan Rusia dari sistem pembayaran SWIFT, bagian penting dari sistem perbankan global. Kanada juga membatalkan izin ekspor barang senilai ratusan juta dolar untuk berbagai bidang, di antaranya kedirgantaraan, teknologi informasi, dan pertambangan.

Selain itu, sanksi baru Kanada juga disiapkan dengan tujuan menghukum lingkaran dalam Putin dan Lavrov dan akan menargetkan hampir 60 individu dan entitas, termasuk anggota elit, pejabat keamanan, hingga bank.

7. Singapura

Sanksi ekonomi Rusia akibat perang dengan Ukraina yang diberikan Singapura, termasuk layanan keuangan dan bank. Singapura memblokir bank-bank Rusia tertentu dan transaksi keuangan yang terhubung dengan Rusia.

Kemudian, Singapura juga membatasi ekspor ke Rusia, termasuk mengontrol barang-barang yang dapat digunakan secara langsung sebagai senjata dalam invasi ke Ukraina.

Topik Menarik