Indofood Terus Danai Riset Mahasiswa untuk Inovasi Pangan Fungsional

Indofood Terus Danai Riset Mahasiswa untuk Inovasi Pangan Fungsional

Gaya Hidup | depok.inews.id | Kamis, 5 Juni 2025 - 20:40
share

JAKARTA, iNews Depok.id – PT Indofood Sukses Makmur Tbk kembali membuka pendaftaran Program Indofood Riset Nugraha (IRN) 2025-2026. Program ini menawarkan dana riset kepada mahasiswa S1 yang ingin melakukan penelitian mengenai pangan fungsional berbasis potensi dan kearifan lokal. Proposal dapat diajukan mulai 4 Juni hingga 31 Juli 2025.

Sosialisasi program IRN, yang bertujuan mendorong minat mahasiswa dalam riset berkualitas, telah dilakukan secara daring dan diikuti oleh berbagai universitas di seluruh Indonesia.

Pangan fungsional sendiri adalah sumber makanan yang tidak hanya menyediakan energi dan gizi, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan spesifik.

Stefanus Indrayana, Head of Corporate Communications Indofood, menekankan pentingnya riset pangan fungsional di tengah tantangan kesehatan di Indonesia. Menurutnya, makanan tidak hanya sebagai sumber nutrisi, tetapi juga bisa memberikan manfaat langsung bagi kesehatan. Ia mengajak mahasiswa untuk tidak hanya meneliti demi kelulusan, tetapi juga menghasilkan riset yang unggul dan dapat diterapkan.

Indrayana juga berharap adanya peningkatan partisipasi dari universitas di wilayah Timur Indonesia. Ia menyoroti potensi besar sumber pangan fungsional di sana, seperti buah merah dari Papua yang kaya nutrisi.

Sejak dimulai pada tahun 2006, Program IRN telah menjadi bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) Indofood untuk mendorong semangat riset di kalangan generasi muda.

Selain memberikan dana, IRN juga menyediakan pendampingan dari tim pakar. Hingga kini, lebih dari 1.300 proposal penelitian telah didanai. Tahun lalu, tercatat 614 proposal diajukan, yang sebagian besar berasal dari wilayah Barat Indonesia.

Faizal Muttaqin, salah satu penerima dana IRN periode 2023-2024 dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, membagikan pengalamannya. Ia mendorong mahasiswa lain untuk memanfaatkan program ini untuk merealisasikan ide penelitian mereka tanpa perlu khawatir soal pendanaan.

Faizal menyoroti bimbingan dari tim pakar IRN yang membuat penelitian lebih terarah dan berkualitas. Penelitian Faizal sendiri berfokus pada "Inovasi Feed additive Berbahan Essential Oil untuk Meningkatkan Kandungan Antioksidan dan Kualitas Daging Broiler sebagai Pangan Fungsional.”

Peran IRN dalam Inovasi Pangan Fungsional

Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Haryadi, M.Sc., Ketua Tim Pakar IRN, menyatakan bahwa program ini berhasil mendorong penelitian pangan fungsional dengan memanfaatkan kekayaan hayati dan tradisi lokal Indonesia untuk mengatasi masalah kesehatan. Banyaknya proposal yang didanai menunjukkan relevansi dan keberhasilan program dalam merangsang inovasi mahasiswa.

 

Penelitian-penelitian yang diajukan dalam IRN secara aktif mengeksplorasi berbagai bahan baku lokal, seperti umbi-umbian (porang, ubi jalar), hasil laut (rumput laut, ikan), buah-buahan endemik (parijoto, kawista), rempah-rempah (secang, kelor), hingga pemanfaatan limbah pertanian.

Produk pangan fungsional yang diusulkan pun beragam, mulai dari minuman serbuk, snack bar, biskuit, hingga roti, menunjukkan kreativitas dalam pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai komersial.

Fokus utama penelitian ini adalah mengatasi masalah kesehatan krusial seperti stunting, diabetes mellitus, penyakit degeneratif (kanker, jantung), kekurangan gizi, serta masalah pencernaan dan imunitas. Hal ini menunjukkan relevansi riset dengan kebutuhan masyarakat.

Prof. Purwiyatno menambahkan bahwa antusiasme dan kemampuan inovasi mahasiswa dalam mengembangkan solusi pangan fungsional berbasis potensi lokal merupakan indikator kuat keberhasilan IRN dalam mencetak peneliti yang peduli akan kesehatan dan ketahanan pangan.

Cara Mengikuti Program IRN

Program IRN menawarkan bantuan dana riset untuk mahasiswa S1 dari semua jurusan yang sedang mengerjakan tugas akhir. Berikut adalah beberapa ketentuan umumnya:

  • Penelitian harus menjadi bagian dari tugas akhir.
  • Sesuai dengan tema "Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal."
  • Proposal harus mengikuti format yang ditentukan.
  • Penelitian sesuai dengan bidang studi pengusul.
  • Proposal wajib mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing/Dekan dan dibubuhi cap lembaga.
  • Jangka waktu penelitian maksimal satu tahun.
  • Penelitian dilakukan di wilayah Republik Indonesia.
  • Menyertakan riwayat hidup lengkap peneliti dan dosen pembimbing.
  • Proposal diajukan melalui email ke indofoodrisetnugraha@indofood.co.id.
  • Batas pengumpulan terakhir adalah 31 Juli 2025.
  • Pengumuman penerima dana akan dilakukan pada awal September 2025.
  • Objek penelitian meliputi sumber daya hayati berbasis potensi dan kearifan lokal seperti produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan, dan air. Bidang penelitian mencakup Agro-Teknologi (Budidaya), Teknologi Proses/Pengolahan, Gizi dan Kesehatan Masyarakat, serta Sosial Budaya, Ekonomi, dan Pemasaran.

Indrayana berharap program IRN dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan logis, serta menemukan solusi ilmiah dan inovasi yang diperlukan untuk berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan bangsa.

Mengenai Program Indofood Riset Nugraha (IRN)

IRN adalah program bantuan dana penelitian untuk mahasiswa S1 yang mengerjakan tugas akhir di bidang penganekaragaman pangan. Program ini telah berjalan sejak tahun 2006, melanjutkan inisiatif Bogasari Nugraha yang dimulai tahun 1998 oleh Bogasari Flour Mills, salah satu unit usaha strategis Indofood.

Sebagai bagian dari pilar Building Human Capital dalam tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), IRN telah menerima penghargaan seperti Asia Responsible Entrepreneurship Awards 2010 dan Penghargaan Peduli Pendidikan 2011 dari Kemendikbud.

Tim Pakar IRN terdiri dari sembilan ahli di berbagai bidang, termasuk Teknologi Pangan, Sosial Ekonomi Pertanian, Budidaya Pertanian, Peternakan, Gizi dan Kesehatan, Perikanan dan Kelautan, Genetika dan Bioteknologi Molekuler, serta perwakilan dari Indofood.

Topik Menarik