G30S PKI, Letjen MT Haryono Beri Perintah Ini ke Istrinya Sebelum Diberondong Tembakan

G30S PKI, Letjen MT Haryono Beri Perintah Ini ke Istrinya Sebelum Diberondong Tembakan

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 2 Oktober 2023 - 05:40
share

LETNAN Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono) adalah salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur akibat peristiwa G30S PKI . Sang Jenderal diberondong tembakan saat malam jahanam 1 Oktober 1965.

Sebelum kejadian tersebut, sejumlah orang terdekat MT Haryono sempat mengingatkan bahaya yang mungkin dihadapinya. Saat itu, rencana penculikan dan pembunuhan jenderal-jenderal Angkatan Darat telah beredar di sejumlah kalangan. Sebagaimana yang dikisahkan dalam buku "Tujuh Prajurit TNI Gugur: 1 Oktober 1965" karya

Bahkan seorang ajudan telah mengingatkan MT Haryono perihal rencana penculikan terhadap sejumlah perwira dan jenderal Angkatan Darat yang dituduh terlibat dalam kelompok Dewan Jenderal, kelompok yang disebut-sebut tengah menggagas kudeta terhadap Presiden Soekarno.

Gelagat Ganjil Letjen Suprapto Jelang Malam Jahanam G30S PKI

"Bapak harus berjaga-jaga. Kabar mengenai rencana penculikan dan pembunuhan itu barangkali benar," ungkap ajudan MT Haryono dalam buku itu.

"Buat apa? Saya dan keluarga tak perlu dijaga!," jawab MT Haryono.

MT Haryono memang dikenal sebagai jenderal yang enggan menggunakan fasilitas negara, termasuk fasilitas pengamanan yang sejatinya wajib diberikan kepadanya. Akibat itu juga pasukan Carkabirawa dapat melenggang dengan mudah ke dalam rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dini hari itu, 1 Oktober 1965.

Dipimpin Sersan Mayor Boengkoes, pasukan Cakrabirawa menjalankan misi penjemputan terhadap MT Haryono. Tak ada halauan berarti, pasukan Cakrabirawa hanya mendapati sosok Mariatni, istri dari MT Haryono yang membukakan pintu ketika itu.

"Bung Karno memanggil bapak. Ada rapat penting yang harus dihadiri bapak sekarang juga," ujar Boengkoes kala itu.

Menjawab pernyataan itu, Mariatni bergegas memanggil sang suami. Ketika itu, MT Haryono tahu betul, sesuatu yang buruk akan terjadi kepadanya. Ia lantas meminta istri dan anak-anaknya untuk segera mencari tempat untuk mengamankan diri.

"Kamu harus segera pindah kamar dan bangunkan anak-anak, karena mereka akan membunuh saya. Pindahlah ke kamar depan beserta anak-anak," ucap MT Haryono.

Rupanya, perintah itu menjadi perintah terakhir dari MT Haryono kepada Mariatni. Sebab, beberapa menit kemudian ia harus meregang nyawa akibat berondongan senapan Thompson milik Sersan Mayor Boengkoes.

Topik Menarik