Kisah Inspiratif Nicho Kilikilly: Mantan Gangster dan Pecandu Narkoba Jadi Pengacara Sukses

Kisah Inspiratif Nicho Kilikilly: Mantan Gangster dan Pecandu Narkoba Jadi Pengacara Sukses

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 16 Juli 2023 - 19:58
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pengacara Nicho Kilikilly tengah naik daun dan malang melintang di layar kaca seiring banyaknya kasus terutama di kalangan selebriti yang ditanganinya.

Dibalik cerita sukses sebagai pengacara, siapa sangka pemilik nama lengkap Nicholas Johan Kilikilly ini punya kisah masa lalu yang kelam. Dia pernah menjadi gangster hingga pecandu narkoba.

Dari Keluarga Broken Home

Nicho kecil tak merasakan kebahagian sebagaimana anak-anak pada umumnya. Pasalnya, ia tumbuh dari keluarga yang broken home.

Kondisi keluarga yang kurang harmonis membuat Nicho tumbuh menjadi remaja nakal.

"Saat di sekolah juga sering berkelahi karena kurang kasih sayang orangtua," kata Nicho kepada wartawan, Minggu (16/7/2023).

Cita-cita jadi Dokter Tak Direstui Orangtua

Nicho mengaku dulunya punya cita-cita menjadi seorang dokter, namun tidak disetujui orangtuanya. Orangtua Nicho menginginkan anaknya menjadi pengacara.

"Sebetulnya cita-cita saya jadi dokter, bukan pengacara. Waktu saya lulus SMA saya mau kuliah tetapi tidak sejalan dengan orangtua saya. Orangtua ingin saya harus jadi pengacara, tetapi pilihan saya lain," ujarnya.

Alhasil, setelah lulus SMA, Nicho tidak melanjutkan ke bangku kuliah lantaran tidak mendapat dukungan dari orangtuanya untuk menjadi dokter.

Hal tersebut menjadi titik awal Nicho mengambil keputusan untuk mencari jalan hidupnya sendiri.

"Karena waktu itu orang tua saya tidak merestui saya untuk kuliah jadi saya pikir ya kalau mau jadi orang baik ya baik sekalian, kalau mau jadi orang jahat ya jahat sekalian," ucap dia.

Jadi Gangster dan Dekat dengan Hercules

Nicho merasakan kerasnya kehidupan jalanan setelah menjalani profesi sebagai debt collector hingga terjuan ke dunia gangster sejak tahun 90-an.

Dulunya, Nicho sangat terkenal di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Ia merupakan gangster yang amat ditakuti di kawasan tersebut. Nicho bahkan mendapat julukan \'panglima\' di komplotannya.

Menjadi gangster, membuat Nicho kerap berurusan dengan aparat TNI-Polri hingga beberapa kali ditahan karena sering bentrok.

Setelah bebas, Nicho pun mengaku pernah bergabung dengan mantan bos preman Tanah Abang, Hercules.

"Setelah bebas, saya bergabung dengan kakak Herculeng. Saya dan kakak saya jadi bekas tangan kanan kakak Hercules," ungkap Nicho.

Namun hal itu tidak membuat Nicho jera. Setelah dibebaskan oleh sang ayah yang berprofesi sebagai pengacara, ia pun kembali menjadi gangster.

"Dulu di Tanah Abang itulah semakin hancur kehidupan saya. Wilayah Tanah Abang, apalagi wilayah Bung Karno itu terkenal dengan Texas-nya Indonesia. Karena nggak ada hukum di situ, yang berlaku hukum rimba," ungkap Nicho.


"Hanya orang yang merasa punya \'nyawa cadangan\' baru bisa masuk ke wilayah itu.

Karena hampir setiap hari terjadi perkelahian, hampir setiap hari ada pembunuhan di sana. Begitulah kondisi di Tanah Abang saat itu," sambungnya.

Nicho pun menceritakan salah satu momen dimana dirinya seharian terlibat bentrok hingga diamankan dan kembali ditahan aparat keamanan.

"Pada Januari 1998 terjadilah perkelahian besar-besaran, kita bacok-bacokan dari pagi sampai jam 5 sore, ribut-ribut sampai kantor Camat Tanah Abang dibakar. Di situ saya dan teman-teman saya ditahan, masuk lagi, keluar lagi, seperti itu terus," bebernya.

Pecandu Narkoba dan Sering Overdosis

Dunia gangster tak lepas dari penggunaan obat-obat terlarang alias narkoba. Hal ini juga yang dirasakan Nicho saat itu.

"Saya bukan cuma seorang gangster dan pembunuh bayaran, tapi saya juga seorang pecandu narkoba berat. Dan waktunya pada saat itu hampir seluruh diskotik di wilayah Kota itu kita kuasai," beber Nicho.

"Hampir setiap hari hidup saya begitu, dari diskotik yang satu ke diskotek yang lain. Saya pulang ke rumah pun itu hanya mengantar uang belanja buat anak dan istri," jelasnya.

Akibat banyak menggunakan narkoba khusunya jenis sabu-sabu, membuat Nicho kerap mengalami overdosis.

Momen Nicho Bertobat dan Menyesal

Nicho menceritakan bahwa ada satu momen dimana ia diberikan ekstasi oleh salah satu temannya yang berprofesi sebagai pilot. Ekstasi itu digunakan usai dirinya memakai sabu-sabu.

"Jadi waktu itu saya kawal seorang pilot, saya dikasih ekstasi dari Belanda. Waktu itu saya sudah pakai sabu-sabu, saya pakailah ekstasi itu," katanya.

Penggunaan sabu dan ekstasi itulah membuat Nicho mengalami overdosis terparah dalam hidupnya hingga nyaris meregang nyawa dan dilarikan ke rumah sakit.

"Sekitar jam 5 subuh saya jatuh, saya pingsan. Setelah sedikit sadar, sekujur tubuh saya kaku dan merasakan dingin yang luar biasa," ujarnya.

Momen tersebut menjadi titik balik kehidupan Nicho. Dalam kondisi setengah sadar, sekujur tubuhnya merasakan dingin yang luar biasa.

Saat itu Nicho mengalami pengalaman spiritual dimana ia diperlihatkan akan \'dosa-dosa\' masa lalunya.

"Dalam kondisi itu saya lihat bayangan dosa saya itu seperti film. Karena saya kristen, saya menyanyi lagu rohani saat itu kemudian saya dibawa ke rumah sakit," ucap dia.

Ketika di rumah sakit, lanjut Nicho, ia meminta seorang suster untuk mendoakan dirinya. Kepada suster bernama Paulina itu, Nicho menyampaikan bahwa dirinya merasakan bakal segera meregang nyawa.

"Saya bilang ke suster Paulina \'tolong doakan saya karena sebentar lagi saya akan mati. Karena saya sudah lihat dosa-dosa saya seperti film, mulai dari waktu masih kecil, remaja, sampai dosa-dosa pembunuhan, darah orang yang mengalir\'," katanya.

"Saya minta suster berdoa karena sekiranya itu waktu Tuhan memanggil saya untuk kembali, Tuhan cabut nyawa saya, setidaknya saya sempat meminta pengampunan," sambung Nicho.

Mendengar permintaan itu, lanjut Nicho, suster Paulina kemudian mendoakan dirinya.

"Sebelum berdoa, suster bilang \'setelah sembuh jangan pakai narkoba lagi ya\'. Suster Paulina lalu mendoakan saya," imbuhnya.

"Sementara didoakan, sempat ada dokter menghampiri dan pegang nadi saya. Begitu pegang nadi saya, dia geleng kepala dan saya mendengar suara dokter dari kejauhan mengatakan \'sebentar lagi\' (akan meninggal)," cerita Nicho.

Mendengar ucapan dokter di sela doa suster Paulina, Nicho seketika berteriak "Tuhan tolong saya, Tuhan tolong saya, Tuhan tolong saya."

Setelah suster selesai berdoa. Nicho merasakan mukjizat Tuhan. Ia disembuhkan tanpa mengkonsumsi obat.

"Ajaibnya begitu suster selesai berdoa, sekitar 15-20 menit itu dingin mulai turun (hilang), sekujur tubuh saya kembali hangat dari ujung kaki hingga kepala," tutur Nicho.

"Setelah itu saya merasakan haus, haus yang sangat luar biasa yang belum pernah saya rasakan selama hidup. Saya minta minum ke teman-teman saya tapi mereka tidak ngasih, takut terjadi apa-apa," ucap dia.

Perisitiwa itulah yang membuat Nicho tersadar dan mengaku langsung berjanji untuk bertobat meninggalkan dunia kelamnya untuk kembali ke jalan Tuhan.

"Saya disembuhkan Tuhan saat itu, saya dipulihkan tanpa sebutir obat pun, akhirnya saya putuskan untuk bertobat," kata Nicho.

Nicho Menyesal dan Hidupnya Dipulihkan

Nicho menyadari bahwa bertobat dan meninggalkan dunia gangster bukan perkara mudah, semuanya butuh proses.

"Saya sadar memang butuh proses dalam pertobatan, karena kita keahliannya cuma bisa main samurai dan pistol, jadi memang butuh waktu, saya jalani itu, saya ikuti waktu Tuhan," ujarnya.

Setelah sembuh dan bertobat, Nicho mengaku menyesal dan meminta pengampunan kepada Tuhan atas segala perbuatan kelam di masa lalu.

"Penyesalan itu luar biasa. Bukan hanya menyesal tapi bertobat. Karena selama ini saya sudah banyak menumpahkan darah orang, sering menyakiti dan menyusahkan orang lain, mengecewakan orangtua, istri, anak, dan keluarga," ucap dia.

Setelah bertobat, Nicho mengaku mengalami banyak perubahan dalam hidupnya karena campur tangan Tuhan. "Setelah saya bertobat, empat tahun kemudian Tuhan pulihkan ekonomi saya," ungkapnya.

Membantu Sesama Gangster Keluar dari Dunia Kelam

Lebih lanjut, Nicho menceritakan bahwa setelah bertobat, dirinya melakukan pelayanan di ke para gangster untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.

"Karena Tuhan saya hidup kembali dan saat itulah saya komitmen saya berjanji dengan Tuhan saya mau berhenti dari ganster dan saya mau melayani Tuhan," kata Nicholas.

"Saya punya kerinduan teman-teman juga bertobat seperti saya juga. Jadi saya layani teman-teman gangster ini. Sudah ribuan teman gangster yang bertobat," terangnya.

Memutuskan Kuliah dan Jadi Lawyer

Setelah bertobat dan pensiun dari dunia gangster, Nicho memutuskan untuk kuliah di fakultas hukum Universitas Bung Karno (UBK), kemudian melanjutkan studi Strata II (S2) di Universitas Jayabaya.

"Jadi waktu saya pikir saya tidak punya keahlian apa-apa, jadi saya harus kuliah. Karena kalau tidak kuliah dan bekerja nanti saya dan keluarga saya makan apa. Akhirnya saya kuliah di Universitas Bung Karno, lalu ambil S2 di Jayabaya," jelasnya.

Usai menyelesaikan kuliah dan mengikuti pendidikan khusus profesi advokat, Nicho pun menjadi pengacara hingga dikenal luas masyarakat.

Siapa sangka, profesinya saat ini merupakan mimpi sang ayah yang sempat ditentangnya dulu. "Saya jadi lawyer setelah ayah saya meninggal," ujarnya.

Pengacara Sekaligus Pendeta dan Pengusaha

Selain sebagai pengacara, Nicho Kilikilly juga merupakan seorang pendeta dan punya banyak usaha. Ia dikabarkan mengelola sebuah tambang nikel.

"Pendeta, pengusaha juga. Saya lulusan Harvest International Theological Seminary. Jadi dalam pelayanan atau membantu orang saya selalu berusaha mengutamakan kasih," terangnya.

Punya Guru Spiritual dan Mentor

Selain karena berkat Tuhan, kesuksesan yang diraih Nicho Kilikilly saat ini tak lepas dari peran guru spiritual dan mentornya.

"Saya punya bapak rohani, guru spiritual seorang pendeta, beliau sudah almarhum. Sementara mentor saya kakak Hercules, guru saya," ungkapnya.

Nicho mengungkapkan, banyak nasihat atau pesan bijak dari Hercules yang dipegang teguh hingga saat ini, salah satunya soal tanggung jawab dan tidak mengambil hak orang lain.

"Pesan dari kakak Hercules \'tidak boleh ambil hak orang dan harus bertanggung jawab. Ketika orang memberikan kita tanggung jawab, maka kita harus bertanggung jawab dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada kita," pungkasnya.

Topik Menarik