Usia Bukan Masalah bagi Hari Susanto untuk Sabet Emas di ASEAN Para Games 2023

Usia Bukan Masalah bagi Hari Susanto untuk Sabet Emas di ASEAN Para Games 2023

Olahraga | BuddyKu | Sabtu, 3 Juni 2023 - 22:18
share

Atlet para- bulu tangkis Indonesia Hari Susanto mendapati usianya yang menginjak 48 tahun bukan suatu halangan baginya untuk berprestasi. Hal itu terbutki dengan keberhasilan Hari menyabet medali emas diraihnya di nomor beregu ASEAN Para Games 2023 di Kamboja, Sabtu (3/6/2023).

Hari yang berpasangan dengan Hafizh Briliansyah Prawiranegara menjadi harapan tim Merah Putih pada laga kedua, lantaran Fredy Setiawan dikalahkan tunggal putra Malaysia Mohamad Amin di laga pembuka dengan skor 19-21, 21-19, 21-18.

Seusai Hari dan Hafizh memenangi partai kedua melawan Muhamad Jaafar dan Muhammad Anuar dengan 21-12 , 21-16, tunggal putri Indonesia Dhevaa Anrimusthi memenangi laga ketiga secara meyakinkan dengan skor 21-13, 21-8 atas Amyrul Yazid untuk mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1 serta mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia pada ajang ASEAN Para Games 2023.

"Pertama merasa bangga, bisa mempersembahkan medali emas dengan usia yang kepala empat, kita bersyukur aja," kata Hari, seperti INDOZONE sadur dari Antara , Sabtu (3/6/2023).

Emas pada cabang olahraga para-bulu tangkis nomor beregu putra ASEAN Para Games 2023 di Kamboja itu merupakan emas pertama Hari pada tahun 2023. Sebelumnya, Hari langganan meraih medali emas di berbagai kompetisi olahraga penyandang disabilitas.

ASEAN Para Games 2023
Tim beregu para-bulu tangkis Indonesia raih medali emas di APG 2023. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Bahkan, Hari selalu mendapatkan emas di nomor beregu putra pada setiap penyelenggaraan ASEAN Para Games sejak 2007.

"Emas ASEAN Para Games ini dari tahun 2007 sampai sekarang untuk beregu bisa bertahan, untuk mendapatkan medali emas dan bisa dipertahankan," kata Hari.

Pasangan Hari Susanto, yakni Hafizh Briliansyah menyebut pertandingan kedua di babak final melawan Malaysia cukup menegangkan karena mereka mendapat lawan yang tak mudah ditaklukkan.

Perolehan poin kedua pasangan begitu ketat pada laga itu meskipun pada akhirnya duet Indonesia mampu menutup laga kedua dalam dua gim langsung.

"Partai pertama kita kalah. Kami sebagai penentu, kalau kami kalah, selesai. Kalau kami menang insya Allah bisa juara. Dan itu yang jadi beban kami, tapi memacu semangat kami untuk yakin," katanya.

"Tadi emosional, makanya tensinya tinggi, kami keluarkan saja semua biar tetap fokus. Satu poin demi satu poin dan Alhamdulillah masih bisa diberi kemenangan," katanya lagi.

Topik Menarik