Roberto Carlos hingga Marco Materazzi Sepakat Indonesia Tak Kekurangan soal Bakat Pemain, Tinggal Butuh Hal Ini

JAKARTA Legenda sepakbola dunia, Roberto Carlos , Juan Sebastian Veron, Eric Abidal, Marco Materazzi, dan Giorgos Karagounis sepakat bahwa Indonesia tak mengalami masalah terkait jumlah pemain berbakat di Tanah Air. Hanya saja mereka pun merasa Indonesia perlu mengadakan kompetisi usia dini untuk bisa memaksimalkan bakat-bakat tersebut.

Seperti diketahui, kelima legenda sepakbola dunia itu memang sengaja diundang oleh PSSI untuk memberikan coaching clinic kepada pesepakbola U-16 Indonesia. Tentunya hal itu bertujuan untuk mengembangkan talenta muda yang ada di Tanah Air.

Adapun coaching clinic tersebut berlangsung dari Senin 29 Mei 2023 hingga hari ini, Kamis (1/6/2023). Adapun puncaknya pada hari ini yaitu ditutup dengan menggelar Fourfeo Mini Tournament yang mana empat tim tersebut dilatih langsung oleh Roberto Carlos, Veron, Abidal, dan Karagounis.

Selamat tiga hari memberikan pengalamannya kepada para pemain U-16, Bima Sakti membeberkan bahwa mereka semua kompak mengakui bahwa Indonesia tidak kekurangan soal talenta muda. Namun memang, kompetisi usia dini yang berkesinambungan dinilai masih kurang.

Bima Sakti pun berharap hal tersebut bisa segera terwujud di kepengurusan PSSI era Erick Thohir. Karena dengan begitu, para pemain U-16 Indonesia bisa semakin terasah dari segi mental hingga performanya.

Hampir semua menyampaikan bahwa Indonesia tidak kekurangan bakat. Cuma sekarang yang dibutuhkan adalah kompetisi, kata Bima Sakti kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia, Kamis (1/6/2023).

Jadi, kita berharap di kepengurusan baru ini bisa membuat kompetisi usia muda yang berkesinambungan yang waktunya panjang. Jadi mereka bisa ditempa di kompetisi, lanjutnya.

Di sisi lain, Bima Sakti juga membeberkan hal yang menjadi sorotan dari Roberto Carlos untuk para pemain U-16 Indonesia. Menurutnya, para talenta muda masih harus bersabar ketika mendapatkan bola.

Kekurangannya, kayak (Roberto) Carlos bilang mereka harus sabar, kapan harus pressing kapan harus defend, pungkas Bima Sakti.