April 2023, Pungutan Ekspor Dana Sawit di Kalbar Mencapai Rp 334,83 Miliar

April 2023, Pungutan Ekspor Dana Sawit di Kalbar Mencapai Rp 334,83 Miliar

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 30 Mei 2023 - 20:38
share

GenPI.co Kalbar - Pungutan ekspor dana sawit di Kalimantan Barat alias Kalbar hingga April 2023 mencapai Rp 334,83 miliar.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat, Agung Saptono, di Kota Pontianak, Sabtu (27/5).

"Dana pungutan ekspor dana sawit ini terealisasi 44,80 dari target yang ditetapkan. Kemudian pungutan ekspor tersebut dari kantor Pontianak," tuturnya.

Kemudian, untuk dana pungutan ekspor lainnya untuk bea keluar sendiri realisasinya Rp 202,71 miliar atau 27,12 persen dari target.

Selanjutnya untuk PPh sendiri, realisasinya Rp 16,83 miliar atau baru 2,25 persen.

Lalu untuk pungutan impor realisasinya untuk bea masuk Rp 12,98 miliar atau 1,74 persen, PPh Rp 36,25 miliar atau 4,85 persen, dan PPN Rp 121,17 miliar atau 16,21 persen.

"Untuk pungutan cukai sendiri realisasinya Rp 22,60 miliar atau 3,02 persen yang terdiri dari cukai Rp 20,57 miliar dan pajak rokok Rp 2,03 miliar," terang Agung.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar, Heronimus Hero menyampaikan bahwa luas perkebunan sawit di Kalbar sudah tembus 2 juta hektare.

"Kemudian produksi minyak mentah sawit atau CPO di Kalbar saat ini sudah mencapai 6,6 juta ton per tahun, sebutnya.

Kalbar menjadi satu di antara daerah memiliki sawit terluas di Indonesia," imbuh Hero.

Dia menerangkan, berdasarkan data BPS Kalbar, nilai ekspor Kalbar terbaru periode Januari - Maret 2023 sebesar 513,96 juta dolar AS yang disumbangkan oleh tiga golongan barang utama.

Ketiga golongan tersebut, yakni Bahan Kimia Anorganik (HS28) sebesar 178,64 juta dolar AS, Lemak & Minyak Hewan /Nabati (HS15) sebesar 124,98 juta dolar AS, dan Berbagai Produk Kimia (HS38) 60,92 juta dolar AS.

Kemudian, ada 3 negara tujuan utama ekspor Provinsi Kalbar, yakni Tiongkok dengan nilai sebesar 164,76 juta dolar AS, India sebesar 154,48 juta dolar AS, dan Malaysia sebesar 53,39 juta dolar AS. (ant)

Tonton Video viral berikut:

Topik Menarik