Hidupkan Sastra dan Seni Budaya pada Anak

Hidupkan Sastra dan Seni Budaya pada Anak

Nasional | BuddyKu | Sabtu, 27 Mei 2023 - 09:35
share

RADAR JOGJA Sejumlah siswa SD di Kabupaten Sleman tampak gembira menyanyikan tembang Jawa diiringi musik gamelan. Mereka mengikuti Festival Langen Carita yang digelar oleh Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Kabupaten Sleman di Gedung Kesenian Sleman, kemarin (26/5).

Langen Carita dipentaskan oleh 17 kelompok usia SD perwakilan dari seluruh kapanewon se-Kabupaten Sleman, ungkap Kasi Pengembangan Seni Kundha Kabudayan Sleman Arif Bowo Laksono di lokasi kemarin.

Kegiatan ini merupakan ajang kompetisi terbuka. Untuk mengasah potensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya generasi muda agar peduli terhadap budaya dan seni. Anak kecil usia SD ini semangatnya luar biasa, lepas, polos, akrab dengan aransemen gamelan tembang-tembang Jawa. Walaupun tidak semua menjadi seniman tetapi mereka memiliki apresiasi dan menghargai tentang seni budaya daerah, ujar Arif.

Anak Indonesia menjadi tematik kegiatan ini. Arif mengatakan, masing-masing kelompok bebas berkreasi. Mengeksplorasi diri menuangkan tema kehidupan sehari-hari yang dikemas dengan pertunjukan berupa kisah, ikon beserta propertinya. Kegiatan ini harapannya menjadi trigger bagi penerus bangsa untuk terus nguri-nguri kabudayan Jawa, lanjutnya.

Praktisi Seni Taman Siswa Jogjakarta Yuli Miroto, sekaligus sebagai juri, mengatakan Langen Carito ini salah satu alternatif ketika anak-anak jaman sekarang terkikis karakter positifnya. Sebab, saat ini mayoritas anak muda cenderung menyukai teknologi informasi.

Dengan festival ini, anak-anak dikembalikan pada kebudayaan lingkungan setempat. Tak sekedar seni pertunjukan kegiatan ini terkandung edukasi memunculkan karakter positif. Anak-anak suka belajar kerja sama kelompok, sehingga tumbuh karakter. Ada yang saling menghargai, percaya diri, gotong-royong, banyak hal yang mereka dapatkan kalau mau belajar Langen Carito, sambungnya.

Langan Carito juga masuk dalam dolanan anak. Anak-anak bisa belajar sejarah, mengasah kepekaan rasa dan belajar berkarakter positif. Menurutnya, apapun yang melalui unsur seni dan kebudayaan seni akan memberikan dampak positif.
Dari 17 kelompok itu masing-masing kapanewon mendapatkan jatah peserta minimal 25 orang. Ajang kompetisi ini akan dipilih enam pemenang mendapatkan thropy, piagam dan uang pembinaan. Adapun kriteria penjurian, Juri dari Budayawan Tari Kreasi Darto menambahkan, aspek penilaiannya meliputi kreativitas pengembangan dan inovasi. Lalu kesesuaian tema dengan penyajian secara utuh dan materi penokohan serta penyutradaraan, sambungnya.

Pertunjukan ini mendapatkan respon positif pendamping maupun orang tua peserta. Dengan adanya kegiatan ini, harapannya emosi anak menjadi lebih terarahkan, mengantisipasi penyimpangan. Kalau untuk pelatihannya, satu bulan lalu. Langan carito, sebagain menjadi pengalaman baru anak-anak, beber Wiji Lestari Handayani Pendamping dari peserta kelompok asal Berbah. (mel/bah)

Topik Menarik