BNPB Kerahkan Klaster Nasional Percepat Tanggap Darurat Bencana Sumatera

BNPB Kerahkan Klaster Nasional Percepat Tanggap Darurat Bencana Sumatera

Berita Utama | okezone | Minggu, 14 Desember 2025 - 09:54
share

JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan bahwa dalam penanganan darurat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, kolaborasi pentaheliks melalui klaster nasional dilakukan sebagai wadah multipihak untuk berkoordinasi dan memobilisasi sumber daya lintas sektor yang dibutuhkan pada fase tanggap darurat.

“Pada bencana di tiga provinsi tersebut, lima klaster telah beroperasi di tengah masyarakat terdampak banjir dan longsor. BNPB melalui Pos Pendamping Nasional (Pospenas) mengaktifkan klaster untuk membantu percepatan penanganan darurat,” ujarnya, Minggu (14/12/2025).

Menurutnya, lima klaster yang aktif bekerja di lapangan meliputi klaster pencarian dan pertolongan, klaster logistik, klaster kesehatan, klaster pengungsian dan perlindungan, serta klaster pendidikan. Klaster logistik berfokus memastikan manajemen logistik berjalan dengan baik. Salah satu contohnya ialah pengaktifan gudang di Pos Gudang Nasional Klaster Logistik di Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang melibatkan PMI dan pelaku usaha.

 

Di Sumatra Utara, klaster ini melibatkan Centre for Disaster Risk Management and Community Development Studies Universitas HKBP untuk mendistribusikan bantuan kepada 200 warga terdampak pada Jumat (12/12). Kolaborasi konkret juga tampak pada klaster kesehatan yang memiliki beberapa subklaster dan telah bekerja di tengah masyarakat. Subklaster layanan kesehatan dari MDMC pada Jumat (12/12) memberikan manfaat kepada 421 orang di wilayah Aceh Tamiang, Aceh Utara, Lhokseumawe, Langsa, Langkat, Agam, dan Tapanuli Selatan.

 

Klaster kesehatan di bawah koordinasi Pusat Krisis Kementerian Kesehatan ini juga terjun bersama mitra dari organisasi nonpemerintah di tiga provinsi. Sementara itu, klaster pendidikan di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyiapkan bantuan pendidikan berupa 10.200 paket sekolah, 131 tenda darurat, 400 *family kit*, serta 50.000 buku teks dan nonteks.

Selain itu, kegiatan psikososial telah diberikan kepada anak-anak terdampak bencana oleh sejumlah mitra, antara lain Wahana Visi Indonesia, UGM, Universitas Syiah Kuala, dan Yayasan Plan Indonesia. Pada klaster pengungsian dan perlindungan, berbagai kegiatan dilakukan, di antaranya pada subklaster hunian, perlindungan anak, WASH (air minum dan penyehatan lingkungan), perlindungan lansia dan kelompok berisiko tinggi, serta dukungan psikososial.

Seluruh dukungan klaster tersebut dikoordinasikan melalui Pospenas, Pos Terpadu (Pos Pendamping Provinsi), serta posko di kabupaten dan kota terdampak di tiga provinsi. Dengan koordinasi yang solid, dukungan sumber daya klaster diharapkan berjalan efektif dan efisien dalam membantu pemerintah daerah.
 

Topik Menarik