Apa Itu Weizmann Institute? Lab Senjata Canggih Israel yang Hancur Dirudal Iran
Weizmann Institute of Science menjadi salah satu fasilitas penting Israel yang hancur dihantam rudal Iran. Fasilitas di dekat Tel Aviv itu menjadi korban keganasan rudal Teheran pada malam kedua serangan pada Sabtu lalu.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan beberapa proyektil menghantam fasilitas tersebut, merusak fasad salah satu bangunan dan memicu kepulan asap.
Serangan tersebut menyebabkan kebakaran di setidaknya satu bangunan yang berisi laboratorium, menurut gambar yang diperoleh The New York Times, Senin (16/6/2025).
Baca Juga: Pertama Kali Ditembakkan Iran, Rudal Haj Qassem Tembus Iron Dome Israel
Serangan itu terjadi selama rentetan rudal dan pesawat nirawak Iran, yang menghantam beberapa target di Israel tengah dan utara.
Apa Itu Weizmann Institute?
Berkantor pusat di kota Rehovot di dekat Tel Aviv, lembaga tersebut merupakan fasilitas penelitian ilmiah terpenting Israel dan memainkan peran penting dalam penelitian dan pengembangan senjata canggih serta teknologi militer.Didirikan pada tahun 1930-an, lembaga ini dinamai menurut pendirinya; Chaim Weizmann, seorang tokoh terkemuka dalam gerakan Zionis yang kemudian menjadi presiden pertama Israel.
Lembaga ini menawarkan program gelar master dan program PhD dalam mata pelajaran ilmiah dan menampung ratusan peneliti dan mahasiswa.
Namun, nilai strategisnya terletak pada R&D militernya yang mutakhir, dan telah berfungsi selama beberapa dekade sebagai simpul utama dalam aparat keamanan nasional Israel.
Lembaga ini bekerja sama dengan Angkatan Darat Israel dan perusahaan pertahanan terkemuka–seperti produsen pesawat nirawak Elbit–dalam pengembangan teknologi canggih untuk berbagai keperluan militer.
Selama bertahun-tahun, lembaga ini telah memberikan kontribusi terhadap pengembangan teknologi pesawat nirawak Israel, artificial intelligence (AI), keamanan siber, dan intelijen sinyal.Weizmann Institute diperkirakan telah memainkan peran dalam pengembangan program nuklir rahasia Israel pada tahun 1950-an dan terus meneliti teknologi terkait nuklir hingga hari ini.
Lembaga ini juga dikenal terlibat dalam spionase dan pengumpulan intelijen asing untuk memperoleh teknologi baru.
Dokumen FBI yang dirilis pada tahun 2012 tampaknya menunjukkan bahwa lembaga tersebut secara diam-diam mengakses sistem komputer pusat pengujian senjata militer AS.










