Punya Senjata Nuklir, Pakistan Akan Selalu Dukung Iran

Punya Senjata Nuklir, Pakistan Akan Selalu Dukung Iran

Berita Utama | sindonews | Minggu, 15 Juni 2025 - 02:20
share

Pakistan menyatakan dukungan penuhnya untuk Iran dan menyerukan “persatuan Muslim melawan Israel” setelah serangan yang sedang berlangsung.

“Kami mendukung Iran dan akan mendukung mereka di setiap forum internasional untuk melindungi kepentingan mereka,” kata Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif dalam pidatonya di majelis nasional, dilansir Al Jazeera.

“Israel telah menargetkan Iran, Yaman, dan Palestina. Jika negara-negara Muslim tidak bersatu sekarang, masing-masing dari mereka akan menghadapi nasib yang sama.”

Ia mendesak semua negara Muslim untuk “segera memutuskan hubungan dengan Israel” dan menyerukan Organisasi Kerja Sama Islam untuk mengadakan sesi mendesak guna merumuskan strategi bersama.

Asif mengatakan Pakistan memiliki hubungan yang erat dengan Iran dan Islamabad “mendukung Teheran di masa sulit ini”.Sementara itu, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran”.

Pakistan dan Iran berbagi perbatasan sepanjang 750 km (466 mil) di barat daya Pakistan dan tenggara Iran.

Namun demikian, Iran terisolasi secara geopolitik. “Suasana umum di antara para analis Iran adalah bahwa Iran relatif terisolasi secara geopolitik,” kata Hamed Mousavi, seorang profesor ilmu politik di Universitas Teheran.

Berbicara kepada Al Jazeera tentang serangan yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran dan dampaknya terhadap pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik tersebut, Mousavi menyoroti dukungan Amerika Serikat untuk Israel.

Baca Juga: Iran Bombardir Kawasan Pentagonnya Israel“Israel mendapat dukungan dari Amerika yang menyediakan persenjataan paling canggih bagi mereka, memberi mereka bantuan lebih dari USD3,5 miliar setiap tahun dan memveto setiap resolusi Dewan Keamanan PBB yang mencoba mengutuk Israel,” katanya.

“Dewan Keamanan PBB tidak dapat menghentikan mesin perang Israel. Dari perspektif Iran, ya, kami memang mendapat dukungan simbolis dari beberapa negara Arab-Muslim serta Rusia dan Cina, tetapi pada dasarnya Iran tidak mendapatkan banyak persenjataan dari negara-negara ini.”

Kemudian, Hamed Mousavi, seorang profesor ilmu politik di Universitas Teheran, mengatakan tidak ada seorang pun di Iran yang mendengarkan pesan rezim PM Israel Benjamin Netanyahu yang ditujukan kepada rakyat Iran.

“Kami tidak melihat protes atau kerusuhan apa pun [terhadap rezim Iran] di jalan-jalan Teheran atau kota-kota lain,” katanya.

Analis tersebut menunjukkan bahwa Perdana Menteri Netanyahu “munafik” karena berbicara tentang pembebasan rakyat Iran “sementara mengebom mereka pada saat yang sama”.

Mousavi mencatat bahwa Israel telah berperan penting dalam membujuk Amerika Serikat untuk memberikan sanksi kepada Iran. “Kami tahu bahwa sanksi tersebut pada akhirnya merugikan rakyat Iran, jadi tidak banyak simpati terhadap Israel saat ini,” katanya kepada Al Jazeera.

“Serangan [terhadap Iran] tidak beralasan dan terjadi pada saat negosiasi nuklir dengan Amerika sedang berlangsung, setidaknya secara relatif. Bahkan Donald Trump telah berulang kali mengatakan bahwa segala sesuatunya sedang berjalan maju. Pengeboman [Israel] pada dasarnya menghancurkan jalan itu.”

Topik Menarik