Sering Tak Disadari, Ini 10 Tanda Ban Mobil Harus Diganti
JAKARTA, iNews.id – Ban menjadi salah satu komponen sangat penting pada kendaraan untuk membuat mobil melaju dengan stabil. Namun, komponen tersebut memiliki usia pakai yang perlu diketahui pemilik mobil.
Apabila tidak diperhatikan, maka bisa menyebabkan kecelakaan yang berakibat fatal. Meski ban mobil masih memiliki kembang yang tebal tapi masa usia pakainya sudah melewati yang dianjurkan, maka perlu diganti.
Berikut 10 ciri ban mobil harus diganti, seperti dibagikan Auto2000:
1. Ketebalan tapak ban capai batas TWI
Setiap ban mobil diberi indikasi TWI (Tread Wear Indicator). Tanda tersebut merupakan batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap dipakai, jika kembang ban sudah menyentuh segitiga TWI, ban sudah harus diganti.
Ada dua posisi indikator TWI pada ban, yaitu di bagian tepi ban dan di tengah telapak ban. Untuk yang di tepi akan terlihat segitiga kecil di area bawah kembang ban, sedangkan yang di tengah telapak ban berupa tonjolan yang tidak sampai setinggi kembang ban.
2. Ban gundul di tengah
Jika terjadi ban gundul di tengah, sedangkan di bagian tepi kembangnya masih bagus sebaiknya ban harus diganti. Itu artinya ketebalan ban tidak lagi rata. Jika kondisi ini dibiarkan akan membahayakan pengendara.
3. Ban gundul di bagian tepi atau sisi tertentu
Ada juga ban yang menipis pada bagian tertentu saja, misalnya hanya di tepi sisi luar, tepi sisi dalam atau bagian tertentu dari telapak ban. Ban yang menipis pada bagian tertentu biasanya terjadi karena kebiasaan Anda dalam mengemudi.
4. Usia ban mobil sudah 3 tahun
Ban terbuat dari bahan karet yang elastis sehingga kelenturannya akan terus berubah seiring waktu. Artinya, makin lama ban digunakan, maka tingkat elastisitasnya akan berkurang sehingga menjadi getas dan kehilangan kelenturan.
Usia ban mobil yang ideal adalah 3 tahun, sehingga disarankan untuk segera menggantinya saat mencapai usia tersebut. Jika lebih dari 3 tahun, hal yang paling terasa adalah ban tidak memberikan kenyamanan karena dinding ban sudah mengeras atau tidak lentur lagi.
5. Jarak tempuh sudah 40.000 km
Walau belum sampai 3 tahun usia pakai, ban mobil juga sebaiknya diganti jika jarak tempuh pemakaian sudah mencapai jarak 40.000 km. Misalnya, karena mobil Anda sering menempuh perjalanan jauh sehingga dalam 2 tahun sudah mencapai 50.000 km.
Meski kelenturan masih bagus, ban yang sudah menempuh jarak yang jauh akan mengalami keausan. Untuk pemakaian normal, pada umumnya mobil menempuh sekitar 15.000 - 20.000 km per tahun, sehingga 40.000 km tercapai dalam waktu sekitar 2 hingga 3 tahun.
6. Ban ada benjolan
Benjolan pada ban sering terjadi yang menjadi pertanda anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus. Jika sudah terjadi benjolan, itu berarti ketahanan ban sudah tidak seragam.
Ban rawan mudah pecah karena ada beberapa bagian ban yang tidak lagi kuat menahan tekanan udara. Pengemudi wajib berhati-hati, apabila umur ban mobil yang dipakai memang sudah lebih dari 3 tahun, segera gantikan dengan yang baru.
Benjolan pada ban bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya tekanan angin yang sering kurang dari standar semestinya, sehingga beberapa bagian ban harus menanggung beban lebih berat dari bagian lain.
7. Ban retak-retak
Ban yang retak pada sisi samping kerap ditemui, biasanya hal ini terjadi karena ban terlalu sering kontak dengan panas dalam waktu lama. Sehingga ban mengalami kerusakan atau mudah rapuh sebelum umur semestinya.
Selain disebabkan oleh panas, ban retak-retak juga dikarenakan usia dan penggunaan ban yang sudah lama sehingga permukaan karet ban mulai getas dan akhirnya pecah-pecah. Supaya terhindari dari hal tersebut, Anda harus lebih teliti dalam membeli dan memilih ban mobil yang bagus. Perhatikan kode produksi pada ban tersebut sebelum membeli dan menggunakannya.
8. Sudah sering ditambal
Ban bocor akibat terkena benda tajam sering terjadi dan sulit dihindari. Pada ban tubeless, biasanya cukup ditambal kemudian ban bisa berfungsi kembali seperti semula. Namun jika sudah terlalu sering bocor dan ditambal, maka kekuatan ban akan berkurang.
Menggantinya dengan ban baru adalah rekomendasi terbaik yang bisa Anda coba. Ada baiknya Anda membatasi ban mobil, misalnya maksimal 3 sampai 4 kali. Jika sudah mencapai batas maksimal, sebaiknya ganti ban mobil dengan yang baru untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi selama di perjalanan.
9. Lecet karena kena benda keras
Adakalanya ban mobil kita kontak dengan benda keras seperti trotoar jalan atau saat masuk lubang di jalan yang rusak, hingga terjadi lecet-lecet cukup besar pada ban.
Memang ban masih bisa digunakan dan seperti tidak ada kendala, namun kondisi ban yang sudah tidak sempurna tersebut berpotensi menjadi masalah karena ketahanan setiap sisi ban tidak lagi. Misalnya, jika harus kembali melewati jalan yang rusak, kondisi ban sudah tidak prima sehingga ada kemungkinan pecah.
10. Kembang ban terangkat (Heel toe Wear)
Heel toe merupakan kondisi ban yang kembangnya seperti terangkat. Hal ini terjadi pada ban mobil yang sering melalui jalanan yang rusak. Khususnya mobil yang dipacu pada kecepatan tinggi di jalan yang tidak rata, sehingga sering mengerem cukup keras di jalanan tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan karena bushing suspensi, bearing roda dan ball joint yang sudah aus.