AS Setop Ekspor Senjata ke Israel, Inggris Bakal Menyusul?

AS Setop Ekspor Senjata ke Israel, Inggris Bakal Menyusul?

Berita Utama | inews | Jum'at, 10 Mei 2024 - 09:07
share

LONDON, iNews.id - Amerika Serikat telah menangguhkan ekspor senjata ke Israel lantaran militer zionis terus melakukan invasi penuh ke Kota Rafah di Gaza Selatan. Kini muncul pertanyaan, apakah sekutu Israel lainnya, Inggris, juga bakal mengikuti langkah AS tersebut?

Mendapat pertanyaan itu, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, berusaha menghindar untuk memberikan jawaban yang langsung dan lugas. Dia mengatakan, Inggris mempunyai prosedur perizinan yang sangat jelas dan beberapa di antaranya merupakan prosedur yang paling ketat di dunia.

"Kami mengikutinya (prosedur itu) dengan sangat ketat dan itulah yang kami lakukan dan akan terus kami lakukan dalam periode mendatang," ujar Cameron kepada wartawan di National Cyber Security Center, London, Kamis (9/5/2024).

Dia mengklaim, ekspor senjata Inggris ke Israel memiliki perbedaan yang sangat mendasar jika dibandingkan dengan ekspor senjata Amerika ke negara Yahudi itu. AS, kata Cameron, adalah negara pemasok senjata yang sangat besar ke Israel. Sementara Pemerintah Inggris menurutnya tidak memiliki pasokan senjata langsung ke Israel.

"Kami (Inggris) memiliki sejumlah lisensi, dan saya pikir ekspor pertahanan kami ke Israel menyumbang kurang dari 1 persen dari total pasokan senjata dari Pemerintah Inggris," kata Cameron.

Dia menambahkan, London tidak akan mendukung operasi darat Israel di Rafah tanpa rencana untuk melindungi nyawa warga sipil.

Pada Senin (6/5/2024) lalu, Israel memulai operasi militer di bagian timur Rafah dan menguasai pos perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir dari sisi Palestina. Keputusan itu diambil zionis meski Hamas menyetujui persyaratan perjanjian gencatan senjata yang diusulkan Mesir dan Qatar. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdalih kesepakatan itu tidak dapat diterima. Lebih dari 1 juta warga sipil Palestina diyakini berlindung di Rafah.

Menanggapi operasi militer zionis di Rafah, AS memutuskan untuk menyetop pengiriman senjata ke Israel. Pada Rabu (8/5/2024), Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya akan membatasi pasokan senjata ke Israel jika negara Yahudi itu melancarkan serangan militer besar-besaran ke Rafah. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pun mengonfirmasi pada hari yang sama bahwa Washington DC telah menghentikan pengiriman amunisi muatan tinggi ke Israel dan sedang meninjau pengiriman senjata jangka pendek di tengah meningkatnya serangan Israel di Rafah.

Penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Dmitry Gendelman, mengatakan bahwa Tel Aviv menyesalkan keputusan Washington DC itu.

Topik Menarik