Ada 3.286 Kasus, Ini Penyebab Kecelakaan Terbanyak Selama Mudik Lebaran 2024

Ada 3.286 Kasus, Ini Penyebab Kecelakaan Terbanyak Selama Mudik Lebaran 2024

Berita Utama | inews | Minggu, 21 April 2024 - 22:20
share

JAKARTA, iNews.id - Sepanjang mudik Lebaran 2024, terjadi sebanyak 3.286 kasus kecelakaan. Angka tersebut turun 8 persen dari tahun lalu sebanyak 3.561 kecelakaan. Lantas, kecelakaan jenis apa yang paling banyak terjadi?

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan pelaksanaan arus mudik balik tahunan dapat berjalan dengan baik berkat sinergi dan kolaborasi, sehingga mampu menekan angka kecelakaan. Kolaborasi ini juga membuat arus lalu lintas lebih lancar dan kepadatan dapat diurai dengan baik.

Pengelolaan arus tahun ini berjalan dengan baik angka kecelakaan lalu lintas secara umum ada penurunan 8 persen dan untuk tingkat fatalitas turun 12 persen, ujar Irjen Pol Aan Suhanan dikutip dari laman Humas Polri.

Selama pelaksanaan operasi ketupat 2024 faktor penyebab terjadinya kecelakaan adalah gagal menjaga jarak, kelalaian terhadap lalu lintas, dan melampaui batas kecepatan. Ini merupakan sikap buruk dari pengendara yang tidak mau menaati aturan berlalu lintas.

Penyebab kecelakaan yang terbanyak adalah gagal jaga jarak ada 1.117 kasus. Kedua ceroboh terhadap lalu lintas yang ada di depannya ini ada 956 kasus. Kemudian ceroboh saat belok 553 kasus, melampaui batas kecepatan 397 kasus melanggar marka jalan 442 kasus, kata Irjen Pol Aan.

Kerlibatan sepeda motor ada penurunan 8 persen, kalau tahun lalu ada 4.545, tahun ini 4.196. Ini mungkin salah satu indikator tingkat kesadaran sepeda motor ini semakin meningkat, ujarnya.

Faktor kelelahan fisik juga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas sehingga kehilangan konsentrasi dan gagal menjaga jarak. Hal tersebut terjadi pada dua kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Batang-Semarang.

Kalau kita lihat dari model kecelakaannya tabrak belakang ini kemungkinan ada kelelahan karena gagal menjaga jarak konsentrasi kurang, sehingga menabrak belakang ini menjadi salah satu faktor utama, ucap Kakorlantas.

Topik Menarik