Usut Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK, Polisi: Perlu Pembuktian secara Mendalam

Usut Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK, Polisi: Perlu Pembuktian secara Mendalam

Berita Utama | okezone | Kamis, 18 April 2024 - 10:45
share

 

 

NIAS SELATAN - Polisi perlu melakukan pendalaman terkait kasus meninggalnya Yaredi Ndruru atau YN (17), siswa SMK di Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara, yang diduga akibat dianiaya kepala sekolahnya.

Kasi Humas Polres Nias Selatan Bripka Dian Octo Tobing mengatakan bahwa peristiwa penganiayaan tersebut sudah berlalu 3 pekan lalu.

Penyidik sempat mendatangi rumah sakit untuk memintai keterangan Yaredi Ndruru (17) siswa SMKN 1 Siduaori yang diduga dianiaya kepala sekolahnya. Namun hal itu tidak memungkinkan karena keadaan korban kritis dan tak lama kemudian meninggal.

"Dalam perkara ini perlu dilakukan pembuktian secara lebih mendalam karena kejadian sudah berlalu selama 3 minggu. Dan perlu diadakan otopsi," kata Bripka Dian Octo Tobing, Kamis (18/4/2024).

Dian Tobing menjelaskan bahwa sebelumnya Yaredi Ndruru telah meninggal dunia pada hari Senin tanggal 15 April 2024 sekira pukul 18.30 di Rumah Sakit Thomsen Gunungsitoli.

Meninggalnya Yaredi Ndruru memunculkan rasa kecurigaan dan praduga dari pihak keluarga bahwa meninggalnya korban disebabkan oleh tindakan yang dilakukan Kepala Sekolah SZ pada hari Sabtu 23 Maret 2024 pukul 09.00 wib di salah satu gedung ruangan kelas SMK.

Kemudian orangtua Yaredi Ndruru telah membuat laporan ke Polres Nias Selatan pada 11 April 2024.

"Menurut keterangan orangtua korban bahwa pada Sabtu tanggal 23 Maret 2024 pukul 09.00 Wib, almarhum bersama dengan 6 siswa lainnya dipanggil dan dibariskan oleh SZ (terlapor). Dan almarhum dipukul dibagian kening korban sebanyak 5 kali," ujarnya.

Topik Menarik